.
Direktur Medis RSUP Adam Malik, Dr Mardianto mengatakan, bayi kembar siam dari Asahan yang ke RS Adam Malik atas nama Fahira dan Sahira berasal dari Teluk Dalam, Asahan, Sumatera Utara.
“Bayi Fahira dan Sahira lahir 24 Maret 2017. Rujukan dari RSUD Kisaran. Kondisi bayi kembar siam tersebut perut dempet, dan beratnya 4.200 gram. Orangtuanya atas bernama Agustina,” ucapnya.
Dia menambahkan, kondisi bayi Fahira dan Sahira stabil.
Ketua tim dokter yang menangani kedua pasang bayi kembar siam, Prof Guslihan Dasa Tjipta SpA (K) diwakili sekretarisnya, dr Rizky Adriansyah SpA(K) mengatakan, sampai saat ini, bayi pertama (dempet perut) dalam kondisi cukup stabil. Meskipun terdapat lubang kecil di jantungnya. Berdasarkan observasi tim dokter, perlengketan tulang dada bagian bawah pada bayi ini bisa dilakukan pemisahan. Tingkat keberhasilannya pun sampai 80 persen.
Bayi dari Agustina ini dirujuk dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asahan ke RSUPHAM tepat di hari kelahirannya, Jumat (24/3). Sejak lahir, organnya secara keseluruhan lengket, namun hanya dempet di perutnya.
Guslihan mengaku, ini bukan yang pertama dilakukan pemisahan bayi kembar siam di RSUPHAM. Ada 13 bayi pernah dirawat sebelumnya dengan kelainan bawaan cukup kompleks.
Secara medis, penyebab umum terjadinya dempet ini karena pembelahan gagal di dalam rahim.
“Untuk penanganan ini, kami sudah rinci tim dokter sangat lengkap. Mulai dari bedah plastik, bedah torax, jantung anak, bedah anak dan dokter lainnya yang berkaitan,” paparnya.
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUPHAM, dr Mardianto SpPD menambahkan, pihaknya harus bekerja ekstra dan memberikan pelayanan optimal. RS dan manajemen sudah menyiapkan fasilitas sebaik mungkin.
Perawatan dan pengobatan kedua pasang bayi kembar siam ini akan menjadi tanggung jawab pemerintah dan RS milik Kementerian Kesehatan itu.
Secara umum, lanjutnya, tim dokter didukung staf senior dan seluruh tim berkaitan dengan proses penanganan kedua pasang bayi kembar siam itu. Ia juga mengaku menyiapkan untuk semua implikasi pelayanan.
“Hanya di RSUP H Adam Malik pusat rujukan yang difasilitasi dengan tenaga ahli. Bayi-bayi ini menjadi tanggungan RS dan pemerintah mulai dari perawatan hingga operasi. Kami tergantung staf medik sampai mana tahap lanjutan yang akan dilakukan pada kedua pasang bayi tersebut nantinya,” pungkasnya. (syaf/int)