BATUBARA-Seorang oknum polisi berpangkat Briptu berinisial
SA ngamuk di warung tuak saat diminta membayar tuak yang diminumnya. Selain
memukul pemilik warung, SA juga menganiaya pengunjung di warung tuak tersebut.
SA ngamuk di warung tuak saat diminta membayar tuak yang diminumnya. Selain
memukul pemilik warung, SA juga menganiaya pengunjung di warung tuak tersebut.
Adalah Susanto alias Anto (27) warga Dusun VII, Desa Empat
Negeri, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara yang menjadi korban pemukulan
oknum polisi itu. Kasus penganiayaan yang dialami Anto terjadi, Minggu (16/4)
sekira pukul 20.30 WIB di lapo tuak Pasir-pasir milik Idris. Selain Anto,
pemilik lapo tuak juga ikut dipukul oknum polisi itu.
Negeri, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara yang menjadi korban pemukulan
oknum polisi itu. Kasus penganiayaan yang dialami Anto terjadi, Minggu (16/4)
sekira pukul 20.30 WIB di lapo tuak Pasir-pasir milik Idris. Selain Anto,
pemilik lapo tuak juga ikut dipukul oknum polisi itu.
Informasi diperoleh, peristiwa yang dialami Anto bermula
saat ia sedang minum tuak di warung milik Idris yang berada di Pasir-pasir,
Dusun IV, Desa Kwala Gunung, Kecamatan Limapuluh, Batubara. Anto sudah datang
ke warung tuak milik Idris sejak pukul 17.30 WIB.
saat ia sedang minum tuak di warung milik Idris yang berada di Pasir-pasir,
Dusun IV, Desa Kwala Gunung, Kecamatan Limapuluh, Batubara. Anto sudah datang
ke warung tuak milik Idris sejak pukul 17.30 WIB.
Saat sedang menikmati tuak, tiba-tiba Briptu SA dan temannya
datang ke warung tuak tersebut. Setelah memesan tuak SA dan rekannya langsung
karokean. Setelah selesai karokean SA lalu pergi duduk. Tak lama kemudian SA
bangkit dan pergi kebelakang warung tuak milik Idris.
datang ke warung tuak tersebut. Setelah memesan tuak SA dan rekannya langsung
karokean. Setelah selesai karokean SA lalu pergi duduk. Tak lama kemudian SA
bangkit dan pergi kebelakang warung tuak milik Idris.
Tak lama kemudian ada orang yang datang menghampiri korban
dan meminta korban untuk menemui SA.
dan meminta korban untuk menemui SA.
Korban yang penasaran pun langsung mendatangi tersangka.
Namun tiba-tiba tersangka langsung memukul korban. akibatnya Anto mengalami
luka dan bengkak di bagian hidung.
Namun tiba-tiba tersangka langsung memukul korban. akibatnya Anto mengalami
luka dan bengkak di bagian hidung.
“Aku datang menghampirinya, lalu SA berkata, “kau
udah tahu”. Aku bingung apa maksudnya. Tiba-tiba SA meninju mulutku hingga
berdarah. Setelah itu aku kembali ke depan dan memberitahukan tindakan SA
kepada orang-orang sehingga pakter itu sesaat jadi riuh. Sempat terjadi adu
mulut namun SN meminta maaf serta memberi uang perobatan sebesar Rp40
ribu,” kata Anto kepada wartawan, di RSUD Batubara, Senin (17/4).
udah tahu”. Aku bingung apa maksudnya. Tiba-tiba SA meninju mulutku hingga
berdarah. Setelah itu aku kembali ke depan dan memberitahukan tindakan SA
kepada orang-orang sehingga pakter itu sesaat jadi riuh. Sempat terjadi adu
mulut namun SN meminta maaf serta memberi uang perobatan sebesar Rp40
ribu,” kata Anto kepada wartawan, di RSUD Batubara, Senin (17/4).
Sementara itu abang korban, Julianto (33) mengatakan,
setelah mendapat kabar itu dia langsung menyusul dan membawa korban pulang.
Namun melihat darah yang terus keluar dari hidung korban lalu keluarga sepakat
membawanya ke RSUD untuk mendapatkan perawatan medis.
setelah mendapat kabar itu dia langsung menyusul dan membawa korban pulang.
Namun melihat darah yang terus keluar dari hidung korban lalu keluarga sepakat
membawanya ke RSUD untuk mendapatkan perawatan medis.
Terpisah Kapolsek Labuhan Ruku AKP Irsol SH yang didampingi
Kanit Reskrim Ipda Rudy Safrizal dan Kanit Reskrim Polsek Lima Puluh Aiptu
Wahidin turun ke lokasi dan menjenguk korban di RSUD Batubara.
Kanit Reskrim Ipda Rudy Safrizal dan Kanit Reskrim Polsek Lima Puluh Aiptu
Wahidin turun ke lokasi dan menjenguk korban di RSUD Batubara.
Kepada wartawan Irsol membenarkan jika Briptu SN merupakan
anggotanya.
anggotanya.
“Iya, dia anggota saya yang bertugas di Pos Sektor
Tanjung Tiram dan dalam kejadian ini SA mengakui perbuatannya. Saat ini Briptu
SA sudah kita amankan di Polsek Limapuluh. Selama ini yang saya kenal
Briptu SA merupakan sosok yang baik, namun karena sudah di warung tuak ya
begitulah jadinya,” ucap Irsol.
Tanjung Tiram dan dalam kejadian ini SA mengakui perbuatannya. Saat ini Briptu
SA sudah kita amankan di Polsek Limapuluh. Selama ini yang saya kenal
Briptu SA merupakan sosok yang baik, namun karena sudah di warung tuak ya
begitulah jadinya,” ucap Irsol.
Sementara itu, informasi dihimpun, tidak hanya Anto yang
mendapat bogem mentah, Briptu SA. Ternyata Briptu SA juga sempat membuat pemilik
warung dan sejumlah pengunjung kesal. Sebab saat diminta untuk melakukan pembayaran
uang minum, SA marah-marah. Bahkan Idris
juga mengaku dihadiahi bogem mentah oleh SA.
mendapat bogem mentah, Briptu SA. Ternyata Briptu SA juga sempat membuat pemilik
warung dan sejumlah pengunjung kesal. Sebab saat diminta untuk melakukan pembayaran
uang minum, SA marah-marah. Bahkan Idris
juga mengaku dihadiahi bogem mentah oleh SA.
“Akupun ditumbuk juga tapi karena SA minta maaf ya ku
maafkan,” ujar Idris.
maafkan,” ujar Idris.
Sementara menurut Siti (istri pemilik warung) Anto saat itu
ditumbuk SA di belakang warung.
ditumbuk SA di belakang warung.
“Ku lihat begitu Anto kembali ke warung mulutnya sudah
berdarah-darah. Sedangkan persoalan dengan Idris pemilik warung adalah prihal
uang minum yang nilainya lebih dari Rp600.000 yang belum dibayar saat itu.
berdarah-darah. Sedangkan persoalan dengan Idris pemilik warung adalah prihal
uang minum yang nilainya lebih dari Rp600.000 yang belum dibayar saat itu.
Mendengar jumlah tagihan yang begitu besarnya, SA menjadi heran dan emosi.
Setelah dijelaskan SA redah hati dan akhirnya membayar separohnya dahulu
Rp350.000, sedang kekurangannya akan ditempokan,” ungkap Siti. (syaf/mc/int)
Setelah dijelaskan SA redah hati dan akhirnya membayar separohnya dahulu
Rp350.000, sedang kekurangannya akan ditempokan,” ungkap Siti. (syaf/mc/int)