AKBP Marudut Liberty Panjaitan |
SIANTAR – Kepala Seksi Teknologi Informasi Polres Simalungun Ajun Inspektur Satu Gino Ginting menduga, video Kapolres Simalungun AKPB Marudut Liberty Panjaitan mencekoki seorang pengunjung tempat hiburan malam merupakan jebakan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Gino mengaku telah mendapat informasi ada pihak yang mencoba menjebak Marudut dengan merekayasa kejadian di tempat hiburan malam itu. Dia juga mengaku heran dengan peredaran hasil rekaman kamera pengintai (CCTV) yang terjadi dengan cepat.
Menurutnya, rekayasa dilakukan lantaran polisi kerap melakukan razia peredaran narkotik di sekitar lokasi.
“Saya dapat informasi itu di-setting dan saya disuruh duduk di situ karena sebelumnya polisi suka menangkap narkotik di situ. Informasinya demikian,” kata Gino, Jumat (14/7).
“Logikanya, kalau keluar hasil rekaman CCTV, ada keterangan penyitaan dulu. Kejadian tanggal 12 Juli lalu itu video bisa beredar tanggal itu juga. Bagaimana logikanya?” lanjutnya.
Sementara Kapolres Simalungun Marudut sendiri telah menjelaskan tentang video yang menyebut dirinya mencekoki seorang pengunjung tempat hiburan malam dengan minuman keras.
Dia membantah mencekoki rekannya dengan minuman keras. Kejadian tersebut terjadi di sebuah tempat karaoke di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada Rabu (12/7) dini hari.
Menurut Marudut, sosok yang disebut mengalami kritis setelah dicekoki miras olehnya dalam video berdurasi enam menit 52 detik yang viral melalui media sosial Youtube itu merupakan teman masa kecilnya, bernama Hermanto Purba alias Bobby.
“Bobby itu teman saya waktu kecil,” kata Marudut.
Kedatangannya ke tempat karaoke itu terjadi setelah seorang rekannya yang berasal dari Jakarta menghubunginya via telepon.
Marudut pun berangkat dari rumah dinasnya ke tempat hiburan malam untuk menjemput temannya dari Jakarta ke sebuah tempat penginapan sekitar pukul 00.30 WIB.
Namun, saat tiba di lokasi bersama ajudannya, Marudut mengaku disapa oleh Bobby yang juga tengah berada di lokasi. Bobby pun mengajak Marudut untuk duduk terlebih dahulu.
Lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1997 itu pun mengaku hanya memesan air mineral saat berada di tempat hiburan malam tersebut.
Dia juga mengaku meminta temannya untuk berhenti meminum-minuman keras dan pindah ke tempat penginapan.
“Saya ditelepon teman saya dari Jakarta, (mereka) bilang sedang di sini (Pematangsiantar). Saya keluar dari rumah untuk jemput teman saya mau pindahin hotelnya. Kebetulan Bobby di tempat itu,” katanya. (syaf/int)