TASLABNEWS, MEDAN- Seorang bocah ber4nama Diaz (2) tewas
dibunuh ayah kandungnya sendiri Syahfitri. Peristiwa itu sontak membuat warga
Rusunawa di Jalan Kayu Putih geger.
dibunuh ayah kandungnya sendiri Syahfitri. Peristiwa itu sontak membuat warga
Rusunawa di Jalan Kayu Putih geger.
Hal itu terungkap setelah abang korban beserta keluarga yang baru pulang, usai memakamkan adiknya di perkuburan tanah garapan Tanjung Gusta, ditanyai oleh warga sekitar apa yang jadi penyebab adiknya meninggal.
Abang korban ini, langsung
bercerita sambil memperagakan saat adiknya dibekap menggunakan bantal oleh
ayahnya hingga tak sadarkan diri.
bercerita sambil memperagakan saat adiknya dibekap menggunakan bantal oleh
ayahnya hingga tak sadarkan diri.
Sontak keterangan Abang korban
tersebut membuat warga disekitaran Rusunawa langsung heboh dan mengabari pihak
Kepolisian.
tersebut membuat warga disekitaran Rusunawa langsung heboh dan mengabari pihak
Kepolisian.
Sementara itu, seorang warga.yang
bermukim di Rusunawa, Putri mengatakan pas ketahuan korban belum meninggal.
Diaz yang masih berumur 2 tahun itu, langsung dilarikan ke Klinik terdekat di
Jalan Rumah Potong Hewan (RPH).
bermukim di Rusunawa, Putri mengatakan pas ketahuan korban belum meninggal.
Diaz yang masih berumur 2 tahun itu, langsung dilarikan ke Klinik terdekat di
Jalan Rumah Potong Hewan (RPH).
“Tapi karena perlengkapan
alat kesehatan di klinik itu tidak memadai, Diaz langsung dirujuk ke RS Mitra
Medika. Setelah 20 menit berada di ruang ICU, akhirnya Diaz meregang
nyawa,” kata Putri di Rusunawa Jalan Kayu Putih, Senin (20/11/2017).
alat kesehatan di klinik itu tidak memadai, Diaz langsung dirujuk ke RS Mitra
Medika. Setelah 20 menit berada di ruang ICU, akhirnya Diaz meregang
nyawa,” kata Putri di Rusunawa Jalan Kayu Putih, Senin (20/11/2017).
“Keluarga mendiang Diaz ini
baru sekitar dua bulan tinggal di Rusunawa tepatnya di Blok B Lantai 5 nomor
507. Yang sering terlihat tinggal disitu hanya Empat orang, ibunya dan tiga
anaknya termasuk Diaz, tapi bapaknya nggak pernah nampak di Rusunawa,”
ungkap Putri.
baru sekitar dua bulan tinggal di Rusunawa tepatnya di Blok B Lantai 5 nomor
507. Yang sering terlihat tinggal disitu hanya Empat orang, ibunya dan tiga
anaknya termasuk Diaz, tapi bapaknya nggak pernah nampak di Rusunawa,”
ungkap Putri.
Lebih lanjut, Putri bercerita
saat kejadian terjadi Syahfitri baru datang dari luar kota. Sebelumnya ia sempat berjanji mau
memboyong semua keluarganya ke Jakarta.
saat kejadian terjadi Syahfitri baru datang dari luar kota. Sebelumnya ia sempat berjanji mau
memboyong semua keluarganya ke Jakarta.
Sementara ibu tersangka yang juga
ibu korban, mantan guru honor smp negeri 4 Medan. Tapi sekarang sudah tidak bekerja
lagi.
ibu korban, mantan guru honor smp negeri 4 Medan. Tapi sekarang sudah tidak bekerja
lagi.
“Syahfitri itu jarang
pulang, terus dia ringan tangan, jadi kalau dia pulang anak-anaknya takut soalnya
sering dipukuli. Pokoknya asal sudah pulang pasti anak-anaknya pada ketakutan,
menghindari dia karena takut dipukul,” jelas Putri.
pulang, terus dia ringan tangan, jadi kalau dia pulang anak-anaknya takut soalnya
sering dipukuli. Pokoknya asal sudah pulang pasti anak-anaknya pada ketakutan,
menghindari dia karena takut dipukul,” jelas Putri.
Sementara itu, saat dihubungi Kapolsek
Labuhan, Kompol Hendris Tampubolon mengatakan penanganan perkara ini sudah
dilakukan oleh Polres Belawan.
Labuhan, Kompol Hendris Tampubolon mengatakan penanganan perkara ini sudah
dilakukan oleh Polres Belawan.
“Tadi kita hanya mengecek di
TKP saja, kalau tersangka sudah diamankan di Polres Belawan,” jelas
Hendris. (syaf/int)
TKP saja, kalau tersangka sudah diamankan di Polres Belawan,” jelas
Hendris. (syaf/int)