TASLABNEWS, KISARAN – Bangunan megah Masjid Agung Ahmad Bakrie
Kisaran yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Kisaran Timur,
Asahan yang berada persis di depan kantor Bupati Asahan menjadi objek wisata
religi di Asahan. Warga dari Riau, Palembang dan
Padang yang
melintas di Jalinsum Medan-Asahan mengaku sangat mengagumi keindahan dari
bangunan masjid.
Kisaran yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Kisaran Timur,
Asahan yang berada persis di depan kantor Bupati Asahan menjadi objek wisata
religi di Asahan. Warga dari Riau, Palembang dan
Padang yang
melintas di Jalinsum Medan-Asahan mengaku sangat mengagumi keindahan dari
bangunan masjid.
Para pengunjung dari luar daerah seperti Riau, Padang, dan Palembang singgah di Masjid Agung Ahmad Bakrie Kisaran, Asahan. |
Betapa tidak, bagi siapa saja yang
melewati jalan lintas ini baik dari arah Medan
maupun Rantauprapat, bangunan megah berdiri tegak tiga lantai dengan kekhasan
ornament melayu sebagai instrument corak bangunan pasti akan tertarik datang
mengunjungi mesjid ini untuk beribadah. Setiap hari selalu ada saja jemaah
mesjid yang datang dari luar kota
maupun antar provinsi.
melewati jalan lintas ini baik dari arah Medan
maupun Rantauprapat, bangunan megah berdiri tegak tiga lantai dengan kekhasan
ornament melayu sebagai instrument corak bangunan pasti akan tertarik datang
mengunjungi mesjid ini untuk beribadah. Setiap hari selalu ada saja jemaah
mesjid yang datang dari luar kota
maupun antar provinsi.
“Kami sekeluarga dari Riau rencana menuju Medan. Memang sudah
mendengar di Asahan ada mesjid yang megah kebetulan menjelang magrib jadi kami
memutuskan beristirahat shalat magrib dan sekedar foto foto bersama keluarga
untuk kenang kenangan di lokasi mesjid ini,” kata Rudi, warga Pekan Baru kepada
wartawan.
mendengar di Asahan ada mesjid yang megah kebetulan menjelang magrib jadi kami
memutuskan beristirahat shalat magrib dan sekedar foto foto bersama keluarga
untuk kenang kenangan di lokasi mesjid ini,” kata Rudi, warga Pekan Baru kepada
wartawan.
Walaupun tujuannya ke Kota Medan
berjarak 4 jam perjalanan lagi dari Asahan, namun ia mengaku tak akan
melewatkan moment istirahatnya bersama keluarga untuk datang ke Masjid Agung
Ahmad Bakrie.
berjarak 4 jam perjalanan lagi dari Asahan, namun ia mengaku tak akan
melewatkan moment istirahatnya bersama keluarga untuk datang ke Masjid Agung
Ahmad Bakrie.
“Mesjid ini sangat besar dan indah mirip dengan bangunan Taj Mahal
di India, selama ini kami tahu hanya dari sosial media dan baru kali ini
berkesempatan datang,”katanya.
di India, selama ini kami tahu hanya dari sosial media dan baru kali ini
berkesempatan datang,”katanya.
Banyaknya pengunjung luar daerah
bertandang ke Mesjid Agung Ahmad Bakrie ini dibenarkan oleh petugas
penjaganya. Menurut Amin, setiap hari tak kurang dari 100 – 200 orang wisatawan
dari luar daerah datang ke Mesjid untuk shalat maupun beristirahat.
bertandang ke Mesjid Agung Ahmad Bakrie ini dibenarkan oleh petugas
penjaganya. Menurut Amin, setiap hari tak kurang dari 100 – 200 orang wisatawan
dari luar daerah datang ke Mesjid untuk shalat maupun beristirahat.
“Biasanya mereka banyak yang datang dari
luar daerah, bahkan ada yang dari Jawa. Kami tak pernah melarang siapapun untuk
masuk ke dalam mesjid selagi berpakaian sopan, menjaga kebersihan dan
ketertiban,”katanya.
luar daerah, bahkan ada yang dari Jawa. Kami tak pernah melarang siapapun untuk
masuk ke dalam mesjid selagi berpakaian sopan, menjaga kebersihan dan
ketertiban,”katanya.
Informasi dihimpun, Mesjid Agung Ahmad
Bakrie ini berdiri diatas lahan seluas 4 Ha diatas lahan eks hak guna usaha
(HGU) PT Bakrie Sumatera Plantation. Dimulai pembangunannya pertama kali sejak
2011 ditandai peletakan pertamanya oleh Abu Rizal Bakrie. Empat tahun kemudian,
bangunan yang khas dengan aksen Melayunya ini difungsikan pertama kali pada
tanggal 5 Agustus 2015 lalu, bersamaan dengan pelaksanaan Mushabaqah
Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Bakrie ini berdiri diatas lahan seluas 4 Ha diatas lahan eks hak guna usaha
(HGU) PT Bakrie Sumatera Plantation. Dimulai pembangunannya pertama kali sejak
2011 ditandai peletakan pertamanya oleh Abu Rizal Bakrie. Empat tahun kemudian,
bangunan yang khas dengan aksen Melayunya ini difungsikan pertama kali pada
tanggal 5 Agustus 2015 lalu, bersamaan dengan pelaksanaan Mushabaqah
Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Terdiri dari 3 lantai dan 4 menara, mesjid
ini sanggup menampung sekitar 10 ribu jemaah. Pada lantai dasar terdapat
lokasi berwudu yang luas beserta tempat perkantoran Badan Kemakmuran Mesjid.
Dilantai dua dan tiga bangunan utama yang digunakan untuk beribadah. Pada
lantai 2 ini terasa budaya melayunya dengan gaya
desain jendela, walaupun dari luar bangunan ini mirip dengan bangunan Taj Mahal
yang ada di India. (nus/syaf)
ini sanggup menampung sekitar 10 ribu jemaah. Pada lantai dasar terdapat
lokasi berwudu yang luas beserta tempat perkantoran Badan Kemakmuran Mesjid.
Dilantai dua dan tiga bangunan utama yang digunakan untuk beribadah. Pada
lantai 2 ini terasa budaya melayunya dengan gaya
desain jendela, walaupun dari luar bangunan ini mirip dengan bangunan Taj Mahal
yang ada di India. (nus/syaf)