Ayah yang membacok anaknya karena melawan saat mau diperkosa. |
Hingga Rabu (12/12/2018), korban yang menjadi saksi kunci masih terbaring di RS TNI AD Losung Batu dan belum bisa dimintai keterangan.
BERITA TERKAIT:
Sementara Informasi yang dihimpun di kepolisian, Selasa (11/12/2018), tindak kekerasan itu ternyata berawal dari niat bejat pelaku yang ingin mencabuli korban.
Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Irwa Zaini Adib, melalui Kasat Reskrim AKP Isma Wansa, kepada wartawan membenarkan hal tersebut.
“Benar, dari pengakuan tersangka MS, penganiayaan yang dilakukannya terhadap korban di kebun salak itu berawal dari adanya niat tersangka untuk mencabuli korban,” sebut Kasat.
Diketahui, MS, adalah ayah tiri korban. Di hari kejadian, sekira pukul 12.35 Wib, tersangka MS berniat mengantarkan korban ke rumah neneknya yang berada tak jauh dari kediaman mereka dan setelahnya langsung menuju ke kebun untuk bekerja.
Akan tetapi, dalam perjalanan, MS tiba-tiba berubah pikiran dan membelokkan sepedamotornya menuju kebun salak yang menjadi lokasi penganiayaan.
Setelah memarkirkan sepedamotornya, MS pun mulai menjalankan aksinya merayu sambil meraba anak tirinya itu. Namun, korban terus berusaha melawan sambil berteriak.
- Sadis, Istri Sedang Sholat, Ayah Gorok Leher Putrinya yang Berusia 3 Tahun
- Sambut Liburan Akhir Tahun, IM3 Ooredoo Manjakan Warga Sumut Dengan Paket Unlimited 4G Plus
- Akhirnya Jabatan Oknum Camat di Asahan yang Digerebek di Kamar Hotel dengan Istri Lurah Dicopot
- Buat Malu, Oknum Polisi di Siantar Ditangkap Saat Transaksi Narkoba
Mendengar teriakan sang anak, MS pun naik pitam dan langsung memukuli lalu membacok korban dengan sebilah parang yang dibawanya. Akibatnya, remaja 12 tahun itu mengalami luka cukup parah dengan tangan nyaris putus.
Kepada wartawan, saat diwawancarai di ruang Satreskrim Polres Tapsel, Selasa (11/12/2018) sore, MS mengakui perbuatannya tersebut. Bahkan, dalam waktu 1 tahun terakhir ini dia mengaku sudah 3 kali mencoba menodai korban dengan cara merayu sambil meraba-raba korban.
“Iya bang, saat mau mengantarkannya ke rumah neneknya, muncul niat saya untuk mencabulinya sehingga saya belokkan motor saya ke kebun salak itu. Saat saya rayu sambil raba, dia melawan dan berteriak sehingga saya naik pitam dan gelap mata menganiaya dia,” tuturnya seolah tak bersalah.
Sampai saat ini, Satreskrim Polres Tapsel masih terus berupaya mendalami kasus ini. (Syaf/mjc/int)