TASLAB NEWS, MEDAN
– Ditresnarkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) mengungkap sindikat narkoba
jaringan internasional. Dalam pengungkapan kasus tersebut, sabu seberat 38
kilogram disita.
– Ditresnarkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) mengungkap sindikat narkoba
jaringan internasional. Dalam pengungkapan kasus tersebut, sabu seberat 38
kilogram disita.
![]() |
Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw di Mapolda Sumut memberikan keterangan terkait penangkapan Kapolsek Nias Selatan dan personel Polres Tanjungbalai. |
Peristiwa Berawal dari adanya informasi tentang jaringan
sindikat Internasional yang akan mengedarkan narkotika golongan I jenis sabu di
wilayah hukum Polda Sumut. Kemudian, dilakukan penyelidikan secara intensif
terhadap informasi tersebut selama tiga pekan.
sindikat Internasional yang akan mengedarkan narkotika golongan I jenis sabu di
wilayah hukum Polda Sumut. Kemudian, dilakukan penyelidikan secara intensif
terhadap informasi tersebut selama tiga pekan.
“Barang bukti seberat 38 Kg dan jumlah tersangka
sebanyak 14 orang (diamankan),” ujar Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw
di Mapolda Sumut, Rabu (6/12).
sebanyak 14 orang (diamankan),” ujar Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw
di Mapolda Sumut, Rabu (6/12).
https://www.taslabnews.com/2017/12/terlibat-kasus-38-kg-sabu-kapolsek-nias.html
Pada saat penangkapan, polisi menembak tiga orang dengan dua
tersangka terluka dan satu orang tewas. Saat ini, seluruh tersangka sudah
diamankan di mapolda Sumut, yang salah satunya adalah Kapolsek Lolowau, AKP BS
(44).
tersangka terluka dan satu orang tewas. Saat ini, seluruh tersangka sudah
diamankan di mapolda Sumut, yang salah satunya adalah Kapolsek Lolowau, AKP BS
(44).
“2 orang oknum Polri juga jadi tersangka. Seluruh
tersangka merupakan sindikat internasional yang dikendalikan oleh bandar dari Malaysia
atasnama Polytron. Polisi akan terus melakukan penyelidikan dan penyidikan
lanjut terhadap para pengendali jaringan internasional yang berada di
Malaysia,” tutup Irjen Paulus. (syaf)
tersangka merupakan sindikat internasional yang dikendalikan oleh bandar dari Malaysia
atasnama Polytron. Polisi akan terus melakukan penyelidikan dan penyidikan
lanjut terhadap para pengendali jaringan internasional yang berada di
Malaysia,” tutup Irjen Paulus. (syaf)