Menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asahan jumlah rumah yang terendam air luapan sungai Sei Silau Asahan sebanyak dua ribu delapan puluh lima rumah dari tiga puluh tujuh desa di sebelas kecamatan yang terdampak banjir tersebut.
H Syafruddin Harahap di Posko Induk mengatakan, sesuai data yang mereka miliki, Sabtu (13/5) hingga pukul 00.00 Wib tercatat ada 34 desa yang terkena dampak banjir kiriman ini.
Syafruddin Harahap juga mengatakan saat ini jumlah rumah yang terendam banjir sebanyak 2085 KK dari 34 desa tersebut ada di sebelas kecamatan. Data tersebut terhitung pada Minggu (14/5) pukul 00.55 Wib, sementara kerusakan infrastruktur akibat banjir tersebut meliputi tambak perikanan sebanyak enam kolam, benteng sungai yang jebol dan rusak akibat hantaman derasnya air sungai tersebut sebanyak sembilan titik dengan total panjang lebih dari empat puluh meter, lahan pertanian yang sudah tertanami tanaman milik masyarakat sebanyak 16 Hektar, jembatan penghubung yang putus sebanyak dua unit, lahan produksi kerajinan batu bata sebanyak empat lokasi, gorong gorong saluran air yang jebol terdapat didua titik.
Kerugian materil yang diderita warga masyarakat dan asset milik pemerintah akibat banjir ini diperkirakan mencapai lebih dari satu milyard rupiah, data ini dirangkum masih dalam taraf sementara dan dimungkinkan akan bertambah bila intensitas curah hujan dihulu sungai Sei Silau masih tetap tinggi, sehingga daya tampung debit air sungai Sei Silau tidak mencukupi , maka tentunya air akan kembali meluap.
BPBD Asahan secara rutin akan terus memonitoring keadaan dilapangan, dan Camat di kecamatan terdampak banjir juga terus meningkatkan kewaspadaan serta secara berkala memberikan informasi ke Posko Induk BPBD Asahan.
Bantuan logistik dari Pemerintah kabupaten Asahan kepada korban banjir juga telah disalurkan melalui kecamatan yang nantinya langsung didistribusikan ke kelurahan dan desa serta dusun terdampak banjir untuk dibagikan kepada warga masyarakat, hingga kini tidak ada keluhan warga masyarakat terkait bantuan logistik tersebut, sementara untuk penanganan medis terhadap warga korban banjir Pemkab.Asahan juga telah menugaskan Dinas Kesehatan untuk menyiagakan personilnya dalam menangani warga masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis segera, biasanya dalam kondisi darurat seperti ini, penyakit yang menyerang warga kebanyakan penyakit kulit seperti gatal gatal maupun demam. (syaf/mtc/int)