Edy Rp15 M, Djarot Rp8 M, Sihar Rp350 M dan Ijeck Rp60 M
TASLABNEWS, MEDAN- Dengan total kekayaan Rp350 miliar lebih,
menempatkan
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sihar Sitorus sebagai Cawagub
terkaya disusul Cawagub Musa Rajekshah dengan total kekayaan Rp60 miliar lebih.
terkaya disusul Cawagub Musa Rajekshah dengan total kekayaan Rp60 miliar lebih.
Pasangan Cagubsu dan Wagubsu Edy-Ijeck, Djarot-Sihar. |
Informasi diperoleh jumlah kekayaan Sihar Sitorus mencapai Rp350.887.340.551.
Sedangkan untuk Calon Gubsu, Edy Rahmayadi memiliki kekayaan
Rp15.424.895.000. Sedangkan Djarot tercatat sebagai calon dengan harta kekayaan
terendah yakni Rp8.433.802.574.
Rp15.424.895.000. Sedangkan Djarot tercatat sebagai calon dengan harta kekayaan
terendah yakni Rp8.433.802.574.
Tak hanya Paslon PDI Perjuangan dan PPP serta Paslon Cagub
dan Cawagub Sumut saja yang melaporkan harta kekayaan mereka. Para
calon kepala daerah bupati/ wakil bupati dan walikota/wakil walikota lainnya
juga memaparkan jumlah hartanya masing-masing.
dan Cawagub Sumut saja yang melaporkan harta kekayaan mereka. Para
calon kepala daerah bupati/ wakil bupati dan walikota/wakil walikota lainnya
juga memaparkan jumlah hartanya masing-masing.
Rangkaian ini Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pasangan calon kepala daerah se
Sumatera Utara di Aula Martabe Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Jalan Imam Bonjol,
Selasa (24/4) pagi.
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pasangan calon kepala daerah se
Sumatera Utara di Aula Martabe Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Jalan Imam Bonjol,
Selasa (24/4) pagi.
Turut hadir, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Menteri Dalam
Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, Gubsu T Erry Nuradi, Ketua KPU Sumut, Mulia
Banurea, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor urut 1 Edy Rahmayadi dan Musa
Rajeckshah, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2 Djarot Saiful
Hidayat dan Sihar Sitorus serta calon kepala Kab/Kota se-Sumut lainnya.
Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, Gubsu T Erry Nuradi, Ketua KPU Sumut, Mulia
Banurea, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor urut 1 Edy Rahmayadi dan Musa
Rajeckshah, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2 Djarot Saiful
Hidayat dan Sihar Sitorus serta calon kepala Kab/Kota se-Sumut lainnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, dalam kata
sambutannya mengatakan, pertemuan deklarasi LHKPN ini, sangat penting tidak
hanya untuk calon Kdh dan berharap tidak terjadi lagi Operasi Tangkap Tangan
(OTT) di Provinsi Sumut.
sambutannya mengatakan, pertemuan deklarasi LHKPN ini, sangat penting tidak
hanya untuk calon Kdh dan berharap tidak terjadi lagi Operasi Tangkap Tangan
(OTT) di Provinsi Sumut.
Untuk Pilkada serentak ini, kata Tjahjo yang sudah
menggunakan dana hibah sebesar Rp 1,2 triliun harus dipergunakan dengan baik
dan berharap KPU dan Bawaslu dapat mempertanggungjawabkannya. Karena memang di
dunia ini proses pemilu membutuhkan dana yang sangat besar.
menggunakan dana hibah sebesar Rp 1,2 triliun harus dipergunakan dengan baik
dan berharap KPU dan Bawaslu dapat mempertanggungjawabkannya. Karena memang di
dunia ini proses pemilu membutuhkan dana yang sangat besar.
Ia juga menginginkan calon Kdh yang terpilih jangan hanya
memiliki keinginan untuk satu periode saja, tapi harus berimajinasi dan
mempunya cita-cita untuk jenjang karier lebih bagus untuk membangun negara
lebih baik lagi.
memiliki keinginan untuk satu periode saja, tapi harus berimajinasi dan
mempunya cita-cita untuk jenjang karier lebih bagus untuk membangun negara
lebih baik lagi.
“Para calon kdh jangan hanya bermimpi jadi Gubernur/Bupati satu periode saja, tapi
juga punya impian lebih besar untuk Indonesia dengan posisi jenjang
karir lebih tinggi. Jadi pilkada serentak ini suatu proses untuk mewujudkan hal
tersebut serta Pilkada juga proses memilih pemimpin daerah yang amanah,”
ungkapnya. (syaf/int)
juga punya impian lebih besar untuk Indonesia dengan posisi jenjang
karir lebih tinggi. Jadi pilkada serentak ini suatu proses untuk mewujudkan hal
tersebut serta Pilkada juga proses memilih pemimpin daerah yang amanah,”
ungkapnya. (syaf/int)