TASLABNEWS, MADINA – Pasar Sinunukan di Desa Widodaren,
Kecamatan Sinunukan, Mandailing Natal (Madina), membara pada Selasa (5/6)
sekitar pukul 00.30 WIB. Belasan kios dan 19 rumah di sekitar pasar ludes
terbakar. Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian materi diperkirakan mencapai
miliaran rupiah.
Kecamatan Sinunukan, Mandailing Natal (Madina), membara pada Selasa (5/6)
sekitar pukul 00.30 WIB. Belasan kios dan 19 rumah di sekitar pasar ludes
terbakar. Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian materi diperkirakan mencapai
miliaran rupiah.
Kobaran api yang membakar 19 rumah warga di Madina. |
Belum diketahui peyebab kebakaran. Dugaan sementara karena
korsleting listrik di salah satu rumah yang terbakar. Lalu merembet. Api baru
berhasil dipadamkan setelah tiga jam lebih atau sekitar pukul 03.45 WIB.
korsleting listrik di salah satu rumah yang terbakar. Lalu merembet. Api baru
berhasil dipadamkan setelah tiga jam lebih atau sekitar pukul 03.45 WIB.
Informasi diperoleh, pemilik 19 unit rumah terbakar
tersebut; Sein Siregar, M Tahir, Yusda, Adek, Lannida Tambunan, Rinto, Nasib,
Umak Tambat, Rahit, Daulat Pasaribu, Ucok Ibrahim, H Batam, Kak Butet, Marlis,
H Ibrahim, Ngadiman, Hariono, dan rumah milik Heri.
tersebut; Sein Siregar, M Tahir, Yusda, Adek, Lannida Tambunan, Rinto, Nasib,
Umak Tambat, Rahit, Daulat Pasaribu, Ucok Ibrahim, H Batam, Kak Butet, Marlis,
H Ibrahim, Ngadiman, Hariono, dan rumah milik Heri.
Menurut Abdul Aziz (20), warga setempat yang melihat
kejadian mengatakan, api awalnya bersumber dari salah satu kios yang berjualan
jenis pecah belah.
kejadian mengatakan, api awalnya bersumber dari salah satu kios yang berjualan
jenis pecah belah.
“Saya tahu kejadiannya karena mendengar orang berteriak
minta tolong dan menyebut kebakaran, seketika itu asap dan api mulai menyambar,
lalu saya bantu dengan mengambil air dari rumah menggunakan ember. Saya juga
membangunkan warga yang dekat dengan kejadian,” ungkap Aziz.
minta tolong dan menyebut kebakaran, seketika itu asap dan api mulai menyambar,
lalu saya bantu dengan mengambil air dari rumah menggunakan ember. Saya juga
membangunkan warga yang dekat dengan kejadian,” ungkap Aziz.
Ia juga bercerita, selain berupaya memadamkan api dengan
alat seadanya, sebagian warga bekerja melempari dan menggedor rumah warga yang
pemiliknya masih tidur pulas.
alat seadanya, sebagian warga bekerja melempari dan menggedor rumah warga yang
pemiliknya masih tidur pulas.
“Api begitu cepat menyambar. Warga masih banyak yang
tidur. Di situlah kami bantu membangunkan warga, kami gedor, kami lempari
rumahnya biar cepat bangun. Alhamdulillah tidak ada warga yang tersambar api,
tetapi semua peralatan rumah tangga tak bisa diselamatkan,” sebutnya.
tidur. Di situlah kami bantu membangunkan warga, kami gedor, kami lempari
rumahnya biar cepat bangun. Alhamdulillah tidak ada warga yang tersambar api,
tetapi semua peralatan rumah tangga tak bisa diselamatkan,” sebutnya.
Selama proses pemadaman itu, Aziz mengungkapkan bahwa armada
pemadam kebakaran milik Pemda Mandailing Natal datang terlambat. Semua rumah
nyaris ludes terbakar, armada baru tiba. “Bahkan ada lagi armada a yang
tidak membawa air, masih sempat mencari air untuk isi tangki mereka,”
keluhnya.
pemadam kebakaran milik Pemda Mandailing Natal datang terlambat. Semua rumah
nyaris ludes terbakar, armada baru tiba. “Bahkan ada lagi armada a yang
tidak membawa air, masih sempat mencari air untuk isi tangki mereka,”
keluhnya.
Warga Sinunukan sangat berharap ke depan Pemkab Madina
menambahkan jumlah armada pemadam kebakaran di wilayah Pantai Barat, apalagi
jarak tempuh satu kecamatan ke kecamatan yang lain di sana sangat jauh.
menambahkan jumlah armada pemadam kebakaran di wilayah Pantai Barat, apalagi
jarak tempuh satu kecamatan ke kecamatan yang lain di sana sangat jauh.
Warga menyaksikan puing puing rumah yang terbakar. |
Di samping berhasil menyelamatkan diri, korban pemilik rumah
yang terbakar juga sebagian masih sempat menyelamatkan sejumlah pakaian dan
benda berharga dari dalam rumah.
yang terbakar juga sebagian masih sempat menyelamatkan sejumlah pakaian dan
benda berharga dari dalam rumah.
Saat ini, semua warga dari berbagai desa sudah mulai
menurunkan bantuan terutama bantuan tenaga menolong korban kebakaran. Warga
juga mulai turun jalan menggalang bantuan.
menurunkan bantuan terutama bantuan tenaga menolong korban kebakaran. Warga
juga mulai turun jalan menggalang bantuan.
Kapolres Madina AKBP Irsan Sinuhaji SIK yang dihubungi Metro
Tabagsel membenarkan kejadian kebakaran 19 unit rumah warga serta belasan unit
kios di Pasar Sinunukan.
Tabagsel membenarkan kejadian kebakaran 19 unit rumah warga serta belasan unit
kios di Pasar Sinunukan.
Menurutnya, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan
penyebab kebakaran.
penyebab kebakaran.
“Alhamdulillah korban jiwa tidak ada, sementara korban
materil anggota sedang melakukan pendataan di lapangan, jumlahnya sudah pasti
besar,” sebut Irsan.
materil anggota sedang melakukan pendataan di lapangan, jumlahnya sudah pasti
besar,” sebut Irsan.
Perwira menengah Polri itu mengaku turut prihatin atas
kejadian yang menimpa masyarakat desa Widodaren itu, ia juga berpesan kepada
masyarakat setempat supaya turut sama-sama membantu meringankan beban para
korban yang rumah dan harta bendanya tidak dapat diselamatkan. (syaf/int)
kejadian yang menimpa masyarakat desa Widodaren itu, ia juga berpesan kepada
masyarakat setempat supaya turut sama-sama membantu meringankan beban para
korban yang rumah dan harta bendanya tidak dapat diselamatkan. (syaf/int)