TASLABNEWS.COM, BATUBARA – Kereta api penumpang Putri Deli kelas ekonomi menabrak mini bus di wilayah Kabupaten Batubara, Kamis (17/8). Akibat kejadian tersebut satu orang penumpang minibus meninggal dunia, sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka.
Warga menyaksikan mobil yang ringsek akibat ditabrak kereta api. |
Informasi dihimpun, kecelakaan tersebut terjadi di Perlintasan Kereta Api tanpa palang pengaman di Jalan areal Perkebunan Kelapa sawit Kwala Gunung, Desa Antara, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara, sekira pukul 16.00 WIB.
Saat itu mobil mini bus jenis Kijang Kapsul warna hitam BK 1602 GE yang dikemudikan oleh Sunan (40) warga Jalan Pembangunan, Percut Sei Tuan melaju dari arah Pabrik Kwala Gunung menuju arah Jalinsum Batubara. Saat tiba di lokasi kejadian, pengemudinya diduga kurang berhati-hati dan tidak memperhatikan adanya kereta api yang datang melaju dari arah Medan menuju arah Tanjungbalai.
Suara benturan yang keras membuat warga yang berada tak jauh dari lokasi kejadian terkejut. Sementara mobil dan empat orang penumpang langsung terlempar sejauh sekitar 25 meter dan satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian..
Sementara itu, paska tabrakan tersebut, salah satu gerbong kereta api langsung keluar dari jalur rel. Para penumpang kereta api pun harus melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan transfortasi lainnya.
Sementara Fitri (20) warga Dusun V, Desa Antara, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara kerabat para korban mengatakan, sebelum kejadian para korban diketahui hendak pergi ke Limapuluh untuk membeli Sepeda.
“Tadi mereka ada empat orang semuanya keluarga, mereka mau Ke Limapuluh membelikan sepeda keponakanku Ipeh (7) ini yang juga ikut jadi korban. Mereka berangkat berempat mau ke Limapuluh, namun di lokasi kejadian mobil mereka tertabrak kereta api,” ungkapnya menjelaskan.
Menurutnya, keempat kerabatnya yang menjadi korban tersebut yakni, Ipeh (7), Yuni (34), Parni (57) warga Dusun V, Desa Antara, Kecamatan Limapuluh, Batubara. Dan Sunan (40) warga Jalan Pembangunan, Percut Sei Tuan.
|
Pantauan wartawan, Ipeh (7), dan Yuni (34) korban yang selamat dari tabrakan maut itu mengalami luka-luka pada tubuhnya dan masih tampak mendapatkan perawatan medis di Klinik Alhanauza Desa Petatal, Kecamatan Talawi. Rencananya keduanya akan dirujuk ke RS Vita Insani Pematangsiantar, semantara korban yang selamat lainnya bernama Sunan (51) sudah dirujuk ke RS Vita Insani Pematangsiantar untuk mendapatkan perawatan medis. Korban meninggal dunia bernama Parni (57) langsung dibawa pulang ke rumah duka.
Seorang warga setempat bernama Lia (24) saat di lokasi kejadian mengaku tidak mengetahui pasti bagaimana kronologi kejadian tersebut.
“Saya tidak tahu pasti kejadiannya. Waktu saya sampai sini tadi saya melihat para korban sudah dievakuasi dari dalam mobil dan satu orang meninggal dunia akibat kejadian itu,” ungkapnya.
Sementara ratusan warga tampak berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian untuk menyaksikan kejadian tersebut. Sementara para penumpang kereta api yang anjlok dari enam gorbong yang ada usai menabrak mobil tersebut langsung keluar dari dalam gerbong kereta api sambil membawa barang bawaan dan langsung mencari tumpangan becak dan ojek untuk dapat keluar dari lokasi untuk melanjutkan perjalanannya.
Seorang penumpang Kereta Api bernama Eli (30) dilokasi kejadian mengaku tidak tahu pasti bagaimana kronologi tabrakan tersebut terjadi.
“Tadi waktu kejadian saya cuma melihat banyak debu yang berterbangan dan kereta api sempat oleng dan langsung berhenti. Setelah kami lihat ternyata kereta api yang kami tumpangi menabrak mobil dilokasi,” ungkapnya sambil melanjutkan perjalanan dari lokasi.
Kanit Laka Polres Batubara Ipda Manimbul Siagian saat dikonfirmasi membenarkan prihal kejadian kecelakaan tersebut.
“Sebelum kejadian mobil yang tertabrak itu datang dari arah Pabrik Kwala Gunung menuju arah Jalinsum, dan saat tiba dilokasi pengemudinya tidak memperhatikan kereta api yang datang dari arah Medan menuju Tanjung Balai, sehingga terjadi tabrakan dan mengakibatkan mobil dan para penumpangnya terlempar sejauh 25 meter dan satu orang meninggal dunia dilokasi kejadian akibat kejadian tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, usai kejadian tersebut mobil yang rinsek langsung dievakuasi dari lokasi menggunakan mobil derek dan dibawa ke Kantor Sat Lantas Polres Batubara. Sementara para petugas kereta api juga tampak turun kelokasi kejadian untuk mendongkrak bagian gerbong yang anjlok. Dan sekitar empat jam setelah kejadian sekitar pukul 19.45 WIB kereta api berhasil dievakuasi dan sudah melanjutkan perjalanan. (syaf)