TASLABNEWS.COM, MADINA- Pihak keluarga M Rizky Halomoan Lubis 1 tahun 8
bulan ini mengharapkan uluran tangan dari para dermawan untuk mengobati Rizky
yang menderita penyakit kronis yaitu mengalami kebocoroan pada jantungnya sejak
dia lahir.
bulan ini mengharapkan uluran tangan dari para dermawan untuk mengobati Rizky
yang menderita penyakit kronis yaitu mengalami kebocoroan pada jantungnya sejak
dia lahir.
![]() |
M Rizky Halomoan Lubis |
.
Namun, sampai sekarang ia harus menahan rasa sakit karena
orangtuanya tidak punya uang buat biaya berobat.
orangtuanya tidak punya uang buat biaya berobat.
Nuriah Siregar, ibunda Rizky sudah berusaha membawanya
berobat seperti ke tabib hingga ke RSU Panyabungan. Bahkan sudah berkali-kali.
Namun karena penyakit tersebut memerlukan penanganan khusus, Nuriah yang
merupakan warga Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Madina
itu, terpaksa menundanya karena tidak punyai biaya yang cukup.
berobat seperti ke tabib hingga ke RSU Panyabungan. Bahkan sudah berkali-kali.
Namun karena penyakit tersebut memerlukan penanganan khusus, Nuriah yang
merupakan warga Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Madina
itu, terpaksa menundanya karena tidak punyai biaya yang cukup.
“Dia menderita penyakit jantung bocor sejak lahir
dan sering menagis. Dia sudah sering kami bawa berobat ke RSU Panyabungan.
Dokter bilang kalau anak saya mengalami jantung bocor. Meski sudah berobat,
tapi belum ada perubahan. Terakhir kami disarankan dokter membawa Rizky berobat
ke RSU di Medan,” ujar Nuriah kepada wartawan, Rabu (15/11).
dan sering menagis. Dia sudah sering kami bawa berobat ke RSU Panyabungan.
Dokter bilang kalau anak saya mengalami jantung bocor. Meski sudah berobat,
tapi belum ada perubahan. Terakhir kami disarankan dokter membawa Rizky berobat
ke RSU di Medan,” ujar Nuriah kepada wartawan, Rabu (15/11).
Karena tidak punya biaya, orangtua Rizky hanya bisa
melanjutkan perobatan anaknya ke beberapa Tabib yang mereka percayai bisa
menyembuhkan penyakit anaknya itu. Tetapi, sampai sekarang belum ada hasil yang
memuaskan.
melanjutkan perobatan anaknya ke beberapa Tabib yang mereka percayai bisa
menyembuhkan penyakit anaknya itu. Tetapi, sampai sekarang belum ada hasil yang
memuaskan.
“Ayahnya hanya bekerja sebagai buruh di toko jahit
pakaian di pasar (Panyabungan) dan gajinya pun cuma Rp50 ribu per hari. Uang
sebesar itu untuk keperluan rumah tangga pun sudah pas-pasan. Kami juga belum
mempunyai BPJS maupun Kartu Indonesia Sehat, kami tidak punya pak,” keluh
Nuriah yang mengaku suaminya sedang bekerja.
pakaian di pasar (Panyabungan) dan gajinya pun cuma Rp50 ribu per hari. Uang
sebesar itu untuk keperluan rumah tangga pun sudah pas-pasan. Kami juga belum
mempunyai BPJS maupun Kartu Indonesia Sehat, kami tidak punya pak,” keluh
Nuriah yang mengaku suaminya sedang bekerja.
Sementara, kondisi Rizky apabila penyakitnya kambuh, ia
hanya bisa menjerit menahan sakit, bibirnya biru, muka pucat dan detak
jantungnya semakin kencang. Sedangkan orangtuanya yang setiap hari menyaksikan
derita itu hanya bisa pasrah dan menangis sembari membujuk Rizky seadanya.
hanya bisa menjerit menahan sakit, bibirnya biru, muka pucat dan detak
jantungnya semakin kencang. Sedangkan orangtuanya yang setiap hari menyaksikan
derita itu hanya bisa pasrah dan menangis sembari membujuk Rizky seadanya.
“Kalau sakitnya lagi kambuh, dia menjerit menangis
menahan sakit. Kami hanya bisa pasrah. Kami tidak bisa berbuat banyak untuk
menyembuhkan penyakitnta. Harta kami sama sekali tidak ada. Kalau misalnya ada,
semua akan kami jual biar bisa bawa dia berobat,” ujarnya.
menahan sakit. Kami hanya bisa pasrah. Kami tidak bisa berbuat banyak untuk
menyembuhkan penyakitnta. Harta kami sama sekali tidak ada. Kalau misalnya ada,
semua akan kami jual biar bisa bawa dia berobat,” ujarnya.
Mengingat biaya yang dibutuhkan lumayan besar, Nuriah
memohon bantuan masyarakat khususnya para dermawan.
memohon bantuan masyarakat khususnya para dermawan.
“Sekiranya ada orang yang mau membantu kami. Supaya anakku
ini bisa kami bawa berobat. Mungkin itu satu-satunya untuk menyembuhkan anak
kami dengan membawanya berobat ke Medan,”
ucapnya.
ini bisa kami bawa berobat. Mungkin itu satu-satunya untuk menyembuhkan anak
kami dengan membawanya berobat ke Medan,”
ucapnya.
Nuriah mengatakan, meski di usia anaknya yang sudah memasuki
20 bulan, tetapi Rizki belum bisa berjalan dan berat badannya pun hanya 5 kg. (syaf)
20 bulan, tetapi Rizki belum bisa berjalan dan berat badannya pun hanya 5 kg. (syaf)