TASLAB NEWS, KISARAN-Kapolres Asahan AKBP Kobul Syahrin Ritonga menjadi inspektur upacara pada Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2017 di Lapangan Polres Asahan, dalam rangka memeriksa kesiapan personil jelang pengamanan perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, Kamis (21/12).
Kapolres Asahan mengecek pasukan dalam Apel Lilin Toba 2017.
|
Operasi yang digelar mulai tanggal 23 Desember sampai 1 Januari tersebut, sebanyak 281 personil TNI dan Polri disiagakan, termasuk melibatkan lintas instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Pramuka, Satpol PP, Damkar, Dinas Kesehatan, Jasa Raharja, PMI, dan lainnya.
“Operasi Lilin Toba ini bertujuan untuk menjamin rasa aman warga atau masyarakat dalam merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman, lancar dan tertib serta terwujudnya situasi dan kondisi Kamtibmas yang kondusif dan terkendali,” kata Kapolres.
Kobul juga menyampaikan, objek yang menjadi perhatian untuk diamankan seperti gereja, bank, maupun berbagai rumah ibadah, termasuk kawasan wisata, dimana terdapat keramaian.
Sebelumnya Kapolres Asahan membacakan Amanat Kapolri, Jenderal Tito Karnavian dan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2017 digelar serentak di seluruh Indonesia, dalam rangka pengamanan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Apel gelar pasukan dilaksanakan sebagai pengecekan akhir terhadap kesiapan seluruh personel pengamanan, berikut kelengkapan sarana dan prasarana pendukungnya, serta keterpaduan unsur lintas sektoral dalam pengamanan.
“Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2017 digelar guna mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif. Tolak ukur keberhasilan Operasi Lilin 2017 ini ditandai dengan terwujudnya kamseltibcar lantas, menurunnya angka kejahatan, tersedianya kebutuhan dan stabilitas harga bahan pokok, serta tertanggulanginya dampak bencana alam,” ujar kapolres.
Lebih lanjut Kapolres menyampaikan beberapa hal yang ditekankan oleh Kapolri untuk dipedomani dan dilaksanakan oleh seluruh personel yang bertugas yaitu, memetakan seluruh potensi kerawanan di masing-masing wilayah dan menentukan cara bertindak yang tepat melalui penyusunan rencana operasi yang matang.
Meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah aksi teror dan kejahatan konvensional yang meresahkan di pusat keramaian, tempat ibadah dan tempat-tempat lainnya, melakukan pendekatann dengan elemen masyarakat guna mencegah terjadinya aksi sweeping oleh ormas, bila tetap terjadi, lakukan tindakan tegas dan profesional.
Kemudian mengoptimalkan penggelaran anggota di tengah masyarakat, lakukan terobosan kreatif melalui rekayasa lalu-lintas guna mengurai dan mengatasi kemacetan dan kecelakaan lalu-lintas. Memaksimalkan peran Satgas Pangan di masing-masing daerah, guna mewujudkan stabilitas harga pangan dengan menggandeng instansi terkait. (syaf/dan)