ASAHAN- Bayi laki-laki anak dari Fitriani (20) salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang lahirkan di atas kapal tongkang diberi nama Sofyan Samudra. Saat ini bayi laki-laki itu dirawat oleh masyarakat Desa Silo Lama.
Fitriani mengatakan, pemberian nama Sofyan Samudra mempunyai arti dan makna. Sofyan merupakan nama Kepala Desa Silo Baru yang dianggap Fitriani telah banyak membantu dirinya pasca persalinan dan memberikan fasilitas tinggal, makan, sampai kebutuhan bayinya. Sementara nama Samudra diambil dari tempat bayi ini dilahirkan di atas kapal di tengah lautan (samudra).
“Saya sangat berterimakasih kepada masyarakat Desa Silo Baru, terutama untuk Pak kades beserta Ibu kades yang sudah banyak membantu saya dalam mengurus pasca kelahiran anak saya sampai kami dirawat beberapa hari disini,” kata Fitriani kepada wartawan, Sabtu (11/3) di Puskesmas Pembantu (Pustu) desa Silo Lama, Asahan menjelang kepulangannya ke kampung halaman di Kabupaten Aceh Tamiang.
Fitri kembali mengatakan, peristiwa ini akan ia kenang sampai kapan pun. Selain itu Fitriani berharap agar jalinan silaturahmi dengan masyarakat Silo Baru tetap tersambung.
“Supaya saya akan selalu ingat dengan Pak Kades Sofyan ini kalau dia besar nanti akan saya ceritakan sama anak saya bahwa daratan yang pertama kali dipijaknya adalah Desa Silo Baru di Asahan ini,” kata Fitriani lagi.
Menjelang kepulangan Fitriani dan bayi laki-lakinya, terasa suasana haru saat penambalan nama yang diberikan oleh Fitriani. Pemberian nama disaksikan oleh masyarakat, pengurus Penggerak Keluarga Kecamatan (PKK) Desa Silo Baru dan perawat di Pustu setempat. Tampak Fitriani tak kuasa menahankan rasa haru karena akan berpisah menuju kampung halamannya.
Ketua PKK Desa Silo Baru, Ny Yuslina Ahmad Sofyan bersama seluruh pengurus PKK Silo Baru lainnya yang selalu mempersiapkan kebutuhan Fitriani dan bayinya selama persalinan juga menyerahkan bingkisan perlengkapan bayi dan uang untuk biaya perjalanan pulang Fitriani.
“Saya juga ucapkan terimakasih kepada perawat di Pustu dan warga masyarakat Desa Silo Lama telah menerima secara baik tamu kita yang membituhkan pertolongan. Semoga silaturahim dengan ibu Fitriani dan masyarakat Desa Silo Lama tetap terjaga,” ujarnya.
Sebelumnya, diinformasikan Fitriani bersama 99 orang TKI lainnya melakukan perjalanan pulang dari Malayasia menuju Indonesia. Namun pada perjalanan pulang tersebut, mereka memilih jalur ilegal dengan menumpang kapal tongkang nelayan dengan alasan lebih murah ditambah mereka tak punya izin administrasi yang lengkap sebagai tenaga kerja asing.
Mereka berangkat pada hari Kamis, (9/3) sekitar pukul 01:00 WIB dari Malaysia, namun ditengah perjalanan Fitriani yang sedang hamil 9 bulan melahirkan anaknya ditengah perjalanan diatas kapal sekitar pukul 08:00 WIB, dan hanya ditolong oleh para penumpang kapal dengan alat seadanya.
Hingga pada akhirnya kapal yang mereka tumpangi berlabuh di pelabuhan tikus Desa Silo Baru sekitar pukul 15:00 WIB. Namun kedatangan para TKI ini telah ditunggu oleh aparat gabungan Kodim 0208 Asahan dan Polsek Air Joman karena mencurigai puluhan TKI ini datang membawa barang terlarang seperti narkoba fari Malaysia masuk ke Indonesia.
Saat petugas mendata seluruh penumpang barulah diketahui salah seorang diantara mereka ada wanita yang baru saja melahirkan diatas kapal beberapa jam yang lalu. Kemudian petugas gabungan yang dipimpin oleh Pasi Intel Kodim Asahan, Kapten Nuriyanto langsung berkordinasi dengan Kepala Desa setempat dan melarikan ibu yang baru saja melahirkan anaknya itu ke pelayanan kesehatan desa (Pustu) Silo Baru untuk mendapatkan pertolongan medis. (Per/syaf)