Kabupaten Karo, Sumatera Utara, hari ini sudah tiga kali mengalami erupsi.
Warga diminta waspada, terutama yang berada di dekat aliran sungai.
“Erupsi ada tiga kali hari ini. Erupsi terjadi pada pukul 03.36 WIB, 06.46
WIB, dan 09.47 WIB,” kata petugas pos pengamat Gunung Sinabung, Armen, Sabtu
(20/5).
Ia menjelaskan kolom abu tertinggi terjadi pada pukul 06.46 WIB dengan
ketinggian abu mencapai 4.000 meter. Namun tidak ada awan panas guguran.
“Abu mengarah ke timur-tenggara. Masih berpotensi erupsi,” ujarnya.
Saat ini, Gunung Sinabung masih berstatus awas. Warga diimbau menjauhi zona
merah serta memakai masker jika terjadi erupsi.
“Jika hujan, jauhi aliran sungai, terutama aliran lahar. Saat ini cuaca
cerah dan puncak Sinabung teramati,” kata Armen.
Hal senada disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho. Ancaman bahaya lahar atau banjir
bandang berpotensi terjadi setelah adanya erupsi pagi tadi.
“Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang
berhulu di Gunung Sinabung diminta tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar.
Mengingat telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus, penduduk yang
bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran Sungai Laborus diharap
tetap menjaga kewaspadaan,” jelas Sutopo dalam keterangan tertulisnya,
Sabtu (20/5).
tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke
hilir. BPBD Kabupaten Tanah Karo diminta segera melakukan sosialisasi ancaman
bencana lahar/banjir bandang ini kepada penduduk yang bermukim dan beraktivitas
di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus,” sambungnya.
Sutopo juga menjelaskan tidak ada penambahan pengungsi akibat erupsi Gunung
Sinabung hari ini. Potensi erupsi Sinabung masih cukup tinggi sehingga warga
diminta terus waspada.
“Masyarakat diimbau terus waspada dan menaati rekomendasi pemerintah.
Tidak dapat diprediksikan sampai kapan Gunung Sinabung akan berhenti meletus.
Parameter vulkanik dan seismisitas gunung masih tetap tinggi sehingga potensi
letusan susulan masih akan tetap berlangsung,” sebut Sutopo. (syaf/int)