ASAHAN– Banjir setinggi 120 centi meter merendam ratusan rumah warga. Banjir, diduga bukan disebabkan karena derasnya hujan, melainkan banjir kiriman akibat meluapnya air sungai Huta Padang. Sementara di Desa Buntu Pane, Prapat Janji, Mekar Sari dan Sungai Silau Timur, Kecamatan Buntu Pane, Desa Piasa Ulu dan Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan ratusan rumah juga terendam air. Banjir diduga akibat kiriman dari Sungai Silau yang meluap.
Kapolres Asahan AKBP Kobul Syahrin Ritonga SIK MSi di dampingi Kapolsek Prapat Janji AKP Zulhari dan Kasat Sabhara AKP Jonggara Hutajulu meninjau warga korban banjir di Desa Sei Silau Tua dan Sei Silau Barat, Kecamatan Setia Janji, Asahan.
AKBP Kobul Syahrin Ritonga didampingin Kapolsek Prapat Janji AKP Zulhajri mengatakan, dalam hal ini tidak ada korban jiwa.
“Tidak ada korban jiwa. Namun ada 285 rumah yang tergenang banjir. Banjir disebabkan meluapnya air sungai Huta padang,” Kata Kapolres Asahan. Rabu (10/5)
Kapolres Asahan AKBP Kobul Syahrin Ritonga bersama Kasat Sabara serta Polsek Prapat Janji dan seluru anggota personil Polsek di perbantu Polres Asahan mengatakan menyambangi seluruh korban banjir dan turut membantu memindahkan barang barang milik korban terkena banjir ketempat yang lebih tinggi.
“Kehadiran saya kemari untuk meninjau dan melihat situasi, sekaligus ikut membantu warga yang menjadi korban banjir, memindahkan barang barang ketempat yang lebih tinggi,” ujar AKBP Kobul Syahrin Ritonga SIK MSi.
“Sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir di Kecamatan Setia Janji, namun Polres Asahan akan mendirikan posko pengamanan sekaligus kami imbau warga tetap waspada terhadap bencana banjir susulan karena puncak curah hujan diprediksi masih tinggi selama beberapa hari ini,” kata AKBP Kobul Syahrin Ritonga.
Selain Polres Asahan dan BPBD Pemerintahan Kabupaten Asahan serta TNI terus melakukan patroli dan mendistribusikan makanan siap saji kepada warga yang terdampak banjir di Desa Sei Silau Tua dan Sei Silau Barat Kecamatan Setia Janji.
“Selama sepekan terakhir banjin terjadi 2 tahun yang lalu, namun ini kembalai lagi banjir meluap hingga melanda Kecamatan Setia Janji, sejauh ini belum ada perhatian Pemerintahan Kabupaten Asahan untuk normalisasikan sungai melakukan pemasangan tanggul di Desa Sei Silau Tua dan Sei Silau Barat wilayah pinggiran aliran sungai langganan banjir tak siap menghadapi bencana rutin itu,” sebut salah seorang warga Tumin (33) Dusun III Kecamatan Setia Janji.
Hal senada diungkapkan Tumin mengatakan Sekitar dua tahun lalu warga desa Sei silau Tua dan Sei Silau Barat di landa banjir kini kami kembali lagi mengalami luapan air sungai dari Huta Padang hingga menggenangi rumah warga, Namun jika adanya perhatian pemerintah dengan memasang tanggul di pinggiran aliran sungai, banjir tidak akan separah ini yang terjadi.
Sementara, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dari banjir yang sepertinya sudah menjadi langganan setiap tahun itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan, Koramil dan Polsek setempat sudah berjaga-jaga 24 jam serta menyiapkan posko pengungsian yang telah didirikan di beberapa Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa dan Posko Kesehatan lainnya, serta memberi bantuan makanan.
“Banjir ini tiap tahun kami terima bila musim penghujan turun. Sudah itu, kerugian materi jelas kami alami baik harta benda yang rusak dan lahan pertanian yang juga terendam air,”jelasnya. Camat Buntu Pane, Adi Putra Pulungan menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan posko pengungsian yang telah didirikan di beberapa Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa dan Posko Kesehatan lainnya yang juga memberi bantuan makanan.
“Korban jiwa tidak ada. Namun saat ini tim kecamatan dibantu oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan, Koramil dan Polsek setempat berjaga-jaga 24 jam, mengingat hujan susulan yang sewaktu-waktu kembali turun. Ditambahkan Camat, kalau tadi pagi ketinggian air mecapai 80 centimeter dan sorenya sudah turun ke level 40 sentimeter.
“Kita menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada mengingat cuaca sampai sore ini masih hujan,”pintanya. (syaf)