TASLABNEWS, ASAHAN- Warga di Desa Piasa Ulu, Asahan sering terdampak bencana banjir kiriman yang terjadi akibat luapan air sungai Sei Silau. Selain itu juga tidak menutup kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor. Hal ini mengingat countur tanah di desa ini merupakan perbukitan, dan Desa Piasa ulu berada di daerah cekungan.
Para peserta simulasi tanggap bencana di Piasa Ulu Asahan. |
Karenanya warga Desa Piasa Ulu, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan, Selasa (24/3) mengikuti simulasi simulasi “Sadar Bencana Bagi Organisasi Wanita.” Yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Asahan.
Dalam simulasi itu warga diajarkan bagaimana cara mengatasi masalah gempa bumi di Desa Piasa Ulu, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan, tim BPBD Asahan.
Kepala Pelaksana BPBD Asahan Drs H Syahfuddin Harahap MSi saat membuka kegiatan sosialisasi dan simulasi penanggulangan dan penyelamatan diri terhadap adanya bencana gempa bumi maupun bencana banjir yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam Sadar Bencana Bagi Organisasi Wanita Desa Piasa Ulu Kecamatan Tinggi Raja.
Penanggulangan bencana bukan semata hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun masyarakat dan para pengusaha juga mempunyai peran serta dalam tanggung jawab tersebut,
“Di sini perlunya peran pengusaha dalam mengeleminir jatuhnya korban jiwa dengan cara memberikan benteng terhadap warga masyarakat yang bermukim disekitar perbukitan maupun yang bermukim didaerah cekungan ini,” ucapnya.
Penanggulangan cepat tanggap terhadap bencana ini akan akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Camat Tinggi Raja Yasir dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan BPBD Asahan di daerah wilayah tugasnya, dan kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana gempa bumi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa ini.
Sementara nara sumber dalam kegiatan Forum Fasilitator Ketangguhan Bencana (F2KB) Provinsi Sumatera Utara Buwono Prawana SIP MSi di lokasi simulasi mengatakan, pengetahuan tentang tata cara penyelamatan diri maupun kelompok pada saat terjadinya musibah bencana gempa bumi perlu di aplikasikan kepada seluruh warga.
Hal ini sangat penting dikarenakan warga banyak yang tidak memahami tentang cara cara penanggulangan ketika terjadi bencana gempa bumi.
Buwono menambahkan, simulasi penanggulangan bencana gempa bumi ini merupakan bentuk implementasi dari salah satu aspek kesiap siagaan upaya memberdayakan masyarakat agar mampu dengan sadar berinisiatif untuk melakukan tindakan penyelamatan baik untuk diri sendiri maupaun anggota keluarganya.
Sasaran dan tujuan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi ini semata untuk dapat meningkatkan pengetahuan, emampuan dan ketrampilan warga masyarakat maupun unsur pimpinan daerah,BPBD dan instansi terkait dalam pelaksanaan tanggap darurat bencana, serta terwujudnya koordinasi dan mekanisme yang baik dalam sistem komando dan pengendalian tanggap darurat penanggulangan bencana.
Dalam simulasi yang dilakukan oleh warga masyarakat Desa Piasa Ulu Kecamatan Tinggi Raja ini melibatkan sedikitnya 30 orang warga masyarakat yang tergabung dalam kelompok Sadar Bencana Bagi Organisasi Wanita, dan nantinya peserta simulasi inilah yang akan menjadi motivator kepada warga lainnya di desa ini. (nus/syaf)