BATUBARA– Fenomena ‘Om Telolet Om’ yang lagi ngetren dan menjadi viral di media sosial (medsos) kini menyasar anak-anak di Batubara. Anak-anak di Batubara mengaku terinspirasi karena melihat fenomena ‘Om Telolet Om’ yang menjadi trending topik di dunia maya bahkan televisi.
Jumat (23/12) siang, sekolompok anak kecil tampak memajangkan kertas karton bertuliskan ‘Om Telolet Om’ dan berdiri di sisi jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Sipare-pare, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara. Setiap kali melihat bus akan melintas, anak-anak itu berteriak kegirangan ‘Om Telolet Om’.
Dan, hal itu mendapatkan respon dari para supir bus besar lintas Sumatera, seperti sopir Bus Sentosa, Bus ALS, Intra dan lainnya. Bahkan sopir minibus dan mobil pribadi pun tak sungkan-sungkan menghidupkan suara klaksonnya berkali-kali saat diminta sekelompok anak-anak itu lewat teriakan dan memajangkan kertas karton bertuliskan ‘Om Telolet Om’.
Pemandangan tersebut tentu menjadi perhatian para pengguna jalan yang saat itu tengah melintas.
Aldi (12), Ferdi (11), Aldi (12), Yogi (13), Dongan (13), Bima (14) dan Catur (15), para anak-anak yang melakukan kegiatan ‘Om Telolet Om’ di sisi jalan itu mengaku terinspirasi melakukan hal itu lewat televisi dan media sosial.
‘’Kami taunya lewat TV dan Youtube bang. Kayaknya seru dan lucu. Makanya tadi malam kami buat tulisan ini dan kami pajang dan lakukan hari ini bang,” kata mereka sembari meneriakkan ‘Om Telolet Om’ kembali.
Presiden Joko Widodo rupanya juga mengikuti fenomena ‘Om Telolet Om’ yang menjadi trending topik di dunia maya. Menurut Jokowi, mendunianya istilah ‘telolet’ tidak lepas dari kekuatan media sosial.
‘’Ini potensi media sosial yang kita lihat,” ujarnya di Karawang International Industrial City, Jawa Barat, Jumat (23/12).
Namun, di balik fenomena sosial yang telah mendunia, Jokowi menilai telolet merupakan hiburan, bahkan bagi beberapa orang sudah menjadi hobi.
‘’Itu sebuah kesederhanaan dan kesenangan dari rakyat,” ucapnya.
Meski demikian, Presiden berharap masyarakat yang meminta sopir bus menyalakan klakson telolet mengetahui batasan.
‘’Masak, bus baru jalan dicegat di tengah. Hal seperti itu yang dilarang,” kata Jokowi.
Dalam seminggu terakhir, Indonesia mengejutkan jagat media sosial dengan frasa ‘om telolet om’. Ungkapan lokal ini, yang biasa dipakai para remaja untuk meminta sopir bus membunyikan klakson yang telah dimodifikasi, membuat banyak tokoh dunia bertanya-tanya.
Kepopuleran frasa tersebut, lantaran telah membanjiri media sosial, membuat DJ dunia ikut mengabadikannya dalam lagu-lagu mereka.
Namun, di tengah demam telolet, Kementerian Perhubungan meminta sopir bus tidak selalu menuruti keinginan masyarakat. Pasalnya, permintaan warga bisa membahayakan keselamatan, lantaran berada tak jauh dari badan jalan. (wan/dro/ma/int)