TASLABNEWS.COM, MEDAN-Masih ingat dengan seorang Guru Sekolah Dasar
bernama Orni (57), yang dijambret hingga tangannya patah pada pekan lalu. Kini,
pelakunya telah dibekuk dan ditembak mati.
![]() |
Temu pers penembakan dua pelaku jambret yang ditembak mati |
Kedua pelaku yaitu Ronny Wijaya alias Mabrah (19) warga Jalan Tani
Asli Gang Haji Habas, Tanjunggusta, dan Bayu Pratama (21) warga Jalan Sei
Mencirim, Kompleks Sei Mencirim, Sunggal.
“Kemarin keduanya kita ringkus di kawasan Sunggal. Mereka melakukan
perlawanan dan mencoba melukai petugas, sehingga kita beri tindakan tegas
terukur,” kata Wakapolrestabes Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja didampingi
Kasat Reskrim AKBP Febriansyah, dalam keterangan pers di RS Bhayangkara,
Senin (6/11).
Diutarakan Tatan, selain menjambret guru tersebut, dua kawanan begal ini
sudah melakukan puluhan kali aksi kejahatan. Terhitung sudah 41 Laporan
Kepolisian (LP) untuk keduanya dan kemungkinan akan bertambah.
“Bahkan pada 2016, seorang perempuan korban kejahatan kedua tersangka
tewas,” jelas Tatan.
Sebagaimana diketahui, Orni yang tinggal di Jalan Nusa Indah Raya, Medan ini dijambret
ketika berada di atas becak motor (betor) menuju rumahnya.
Menurut penuturan menantu korban, Joko, peristiwa itu terjadi pada Kamis (2/11)
siang sekira pukul 12.30 WIB.
Selepas mengajar, Orni memberhentikan betor dari depan SDN 060919 yang ada
di kawasan Jalan Setiabudi, tepatnya di dekat Titi Bobrok, Medan Sunggal.
“Ketika betor yang ditumpangi mertua saya melintas di Jalan Sei Sekambing,
muncul dua orang laki-laki berboncengan naik motor jenis bebek. Kemudian, para
pelaku ini menarik tas milik mertua saya,” sebut Joko.
Tak mau kehilangan harta bendanya, Orni pun melawan. Terjadi aksi saling
tarik antara pelaku dan korban. Lantaran kalah tenaga, korban terjatuh dari
becak motor.
“Ibu mertua saya sempat terseret di aspal dan kedua tangannya patah. Selai
itu, bahu kirinya juga patah sepertinya,” tutur Joko.
Karena kondisinya mengkhawatirkan, pihak keluarga yang belakangan mendapat
informasi membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Namun, untuk pemulihan patah tulang, korban dirujuk ke pengobatan
tradisional Malumta yang ada di Jalan Pasar VII, Gang Telo Helvetia. (syaf/int)