TASLABNEWS.COM, BATUBARA- Nasib naas dialami pelajar SMA di Kabupaten
Batubara. Thamrin (17) tewas ditikam oleh rekannya sesama pelajar usai melerai
perkelahian.
Batubara. Thamrin (17) tewas ditikam oleh rekannya sesama pelajar usai melerai
perkelahian.
Informasi diperoleh, Kamis (2/11), dari Rohana yang merupakan keluarga korban menyebutkan, korban bernama Thamrin merupakan warga Desa Benteng, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara. Ia ditikam oleh sekelompok pelajar seusai menyaksikan bazar.
Kasus ini itu terjadi, Sabtu (28/10) sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu Thamrin pergi bermain-main dengan temannya ke bazar. Sesampai di bazar
tiba-tiba ada terjadi perkelahian antara temannya dengan sekelompok orang,
namun Thamrin yang melihat kejadian tersebut langsung membantu melerai
perkelahian tersebut.
Saat itu Thamrin pergi bermain-main dengan temannya ke bazar. Sesampai di bazar
tiba-tiba ada terjadi perkelahian antara temannya dengan sekelompok orang,
namun Thamrin yang melihat kejadian tersebut langsung membantu melerai
perkelahian tersebut.
Meski sudah mereda, namun perkelahian tersebut ternyata
tidak berakhir disitu saja. Saat Thamrin dan kawan-kawannya hendak pulang dari
bazar menuju rumahnya, mereka dijegat oleh 6 orang sehingga terjadilah
perkelahian yang berakhir pada penusukan terhadap korban.
tidak berakhir disitu saja. Saat Thamrin dan kawan-kawannya hendak pulang dari
bazar menuju rumahnya, mereka dijegat oleh 6 orang sehingga terjadilah
perkelahian yang berakhir pada penusukan terhadap korban.
Pada saat itu temannya pun yang melihat kejadian tersebut
langsung menolong dan membawa Thamrin ke Klinik terdekat. Namun setelah
beberapa hari mendapatkan perawatan medis, nyawa Thamrin pun tidak dapat
diselamatkan.
langsung menolong dan membawa Thamrin ke Klinik terdekat. Namun setelah
beberapa hari mendapatkan perawatan medis, nyawa Thamrin pun tidak dapat
diselamatkan.
Sementara itu, Rohana (50) salah satu warga mengaku prihatin
terhadap kejadian yang menimpa Thamrin.
terhadap kejadian yang menimpa Thamrin.
“Anaknya ini baik, pendiam, suka bantu orang tua, tapi
kenapa kok tega kali sampai dibuat kayak gini,”tuturnya sambil menangis.
kenapa kok tega kali sampai dibuat kayak gini,”tuturnya sambil menangis.
Hal serupapun disampaikan Buyung (57) selaku wawak korban,
beliau mengaku sedih dan kecewa terhadap musibah yang dialami keluarganya,
beliau berharap agar pelaku segera ditangkap oleh pihak kepolisian. (syaf/mtc/int)
beliau mengaku sedih dan kecewa terhadap musibah yang dialami keluarganya,
beliau berharap agar pelaku segera ditangkap oleh pihak kepolisian. (syaf/mtc/int)