Darawati Siregar nenekasal Labura. yang sudah 39 tahun menderita penyskit aneh |
Dikisahkan wanita yang lahir di Aekkanopan itu, awal mula penyakit ini muncul di bagian tangannya. Saat itu muncul bintik-bintik merah. Semakin lama bintik-bintik tersebut menjalar ke seluruh tubuh bahkan ke wajah. Tidak terasa sakit atau gatal. Namun saat itu tubuhnya terasa panas. Setelah itu, menyusul munculnya benjolan-benjolan di permukaan kulit.
“Dari dulu saya sudah berobat, baik ke dokter maupun pengobatan alternatif. Kedua orangtua saya semasa hidup mereka, berusaha agar penyakit saya sembuh. Dulu, saat di bawa ke rumah sakit di Medan, dokter mengatakan benjolan yang ada di kaki kiri saya bisa dioperasi, namun berisiko kelumpuhan. Dokter juga tidak menjelaskan saya sakit apa,” kenang Darawati.
Diceritakan Darawati, di usianya yang semakin senja membuatnya semakin tertatih untuk berobat. Untuk makannya sehari-hari, Darawati dibantu oleh adik-adiknya dan uluran tangan tetangga-tetangganya.
“Belakangan mata sebelah kanan saya terasa sakit. Mungkin pengaruh benjolan, atau mungkin karena nangis. Saya tidak pernah diperhatikan pemerintah, camat atau bupati,” katanya dengan nada khawatir bila dirinya merepotkan orang lain.
“Sejak aku kecil Bu Darawati sudah begitu kondisinya. Beliau orang baik dan rajin shalat di mushalla depan rumah tempat dia dan adiknya tinggal,” kata Agus Mahendra (44) warga Lingkungan III, Kelurahan Aekkanopan.
“Saya belum mengetahui keadaan Beliau. Jika belum memiliki BPJS, sebaiknya segera diurus,” ujarnya. (syaf)