TASLABNEWS, ASAHAN – Tak terima anaknya diberitakan dan rumahnya difoto terkait tiga warga Desa Serdang yang telah dua tahun tidak menerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), orangtua Pendamping PKH Desa Serdang marah dan mengusir kru media taslabnews.com.
Menindaklanjuti informasi dari tiga warga Dusun IX, Desa Serdang, Kabupaten Asahan, yang telah dua tahun tidak menerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), akhirnya kru media online taslabnews.com berhasil memperoleh keterangan dari Pendamping PKH Desa Serdang, Yunita, Rabu (21/10/2020).
Dari konfirmasi dengan Yunita, Rabu (21/10/2020) sekitar pukul 21.00 WIB di kediamannya di Desa Meranti, tiga warga Dusun IX, Desa Serdang tidak lagi mendapat bantuan PKH.
“Bantuan PKH 3 warga tersebut, masing-masing atas nama Imnok Silitonga, Poltak Marpaung dan Sanik Hutagaol, berupa bantuan untuk anak sekolah tidak dapat lagi diberikan,” kata Yunita.
“Karena ketiganya sudah termasuk sebagai warga yang terkonfirmasi tidak layak mendapat PKH. Jadi mereka dianggap telah mampu secara ekonomi,” terang Yunita.
Dalam konfirmasi tersebut, keluarga Yunita juga menyatakan keberatan atas pemberitaan yang terbit di media online taslabnews.com, termasuk foto rumah mereka yang diterbitkan.
“Ini rumah saya, jangan di foto foto. Dan anak saya bukan koruptor,” ujar orangtua Pendamping PKH Desa Serdang tersebut dengan nada tinggi kepada awak media.
Selain itu, orangtua Yunita menuduh kru media taslabnews.com dibayar seseorang untuk menjatuhkan (posisi) anaknya.
“Dulu pernah orang serdang yg punya bank link, mau menjatuhkankannya (Yunita, red) tapi tak berhasil,” kata mereka masih dengan nada tinggi.
“Tunggu apa lagi kau, pergi sana!” kata mereka kepada kru media taslabnews.com. (edi/mom)