TASLABNEWS, ASAHAN-Gerakan Aktivitas Reformasi Indonesia Sumatera Utara (GARI-SU) mempertayakan soal rumah Dinas DPRD Kabupaten Asahan yang tidak di tempati sehingga seperti “Rumah Hantu.”
Menurut ketua DPD GARI-SU Alkarim Situmorang, Selasa (28/2/2023) Rumah Dinas Ketua DPRD Kabupaten Asahan merupakan kebanggaan masyarakat Kabupaten Asahan.
Oleh sebab itu sangat di sayangkan rumah dinas yang seharusnya dapat di gunakan untuk kepentingan masyarakat ini terbelengkalai dan tak terurus.

“Sangat disayangkan bang, Rumah Dinas Ketua DPRD Kabupaten Asahan di masa kepemimpinan H Baharuddin Harahap dari Partai Gerindra tidak terurus bahkan seperti Rumah Hantu,” kata Alkarim.
Selain itu DPD GARI-SU juga menyoroti tentang pengadaan Ambulance yang di bagikan ke kepala desa di Kabupaten Asahan memajangkan foto ketua DPRD Kabupaten Asahan dan Menteri BUMN Eric Tohir yang di duga kendaraan ambulance tersebut sumbangan pribadi.
Melihat kondisi tersebut maka DPD GARI-SU menyatakan sikap dan meminta kepada partai Gerindra untuk memberhentikan dan memecat H Baharuddin Harahap selaku ketua DPRD Kabupaten Asahan.
Karena di duga sudah melecehkan partai Gerindra. Mereka juga meminta Bupati Asahan H Surya untuk mengaktifkan kembali rumah Dinas Ketua DPRD kabupaten Asahan dan meminta BPK untuk membuka dan memeriksa LHKP dari tahun 2019, tentang berapa jumlah harta kekayaan ketua DPRD Kabupaten Asahan H Baharuddin Harahap.
Tujuannya, untuk di nilai apakah sebanding dengan puluhan mobil ambulans yang di duga sumbangkan pribadinya .
Sementara Mantan Ketua DPRD Kabupaten Asahan selama dua priode Benteng Panjaitan, saat di konfirmasi lewat via telepon Selasa (28/2/2023) sekira pukul 22.30 WIB, untuk perawatan rumah sudah ada dan memang di sediakan.
“Dulu di masa kepemimpinan saya, rumah dinas DPRD Kabupaten Asahan sangat rapi dan bersih, bisa di tanyakan kepada Satpol-PP yang selalu menjaga. Mereka tidak takut untuk meronda malam sampai ke belakang, kerana bersih dan terang,” ucap Benteng.
Masih dari Benteng, selain itu di masa kepemimpinannya, rumah dinas DPRD Kabupaten Asahan menjadi tempat pertemuan bagi masyarakat dan organisasi yang akan membuat kegiatan.
Ditanya terkait mengapa dulu di masa kepemimpinannya, rumah dinas DPRD Kabupaten Asahan selalu di tempati, Benteng mengatakan, setiap orang punya persepsi masing masing.
“Bagi saya rumah dinas DPRD Kabupaten Asahan sudah bak istana, jadi saya suka tinggal di situ, mungkin ketua yang baru menganggap rumah dinas DPRD kabupaten Asahan kurang bagus baginya,” ungkap Benteng. (Edi/Syaf)