TASLABNEWS, ASAHAN-Sebagai bentuk kecintaan kepada kebudayaan Melayu, para tokoh Melayu di Kabupaten Asahan menggelar pertemuan membahas eksistensi dan kebudayaan Melayu.
Pertemuan yang digelar di salah satu cafe di Simpang Garuda, Siumbut-umbut, Rabu (24/7/2024) itu dihadiri Tengku Asrial, Cakra Bakti SH Msi, Syafruddin Yusuf SE, Nirwan Pase, Ok Muhammad Rasyid, Junsu Anai.
Dalam pertemuan itu dibahas berbagai aspek seperti seni dan kebudayaan Melayu seperti tanjak, songket, keris, pencak silat dan tarian serta seni kebudayaan Melayu lainnya.
Selain itu, dalam pertemuan itu juga dibahas tentang bagaimana agar masyarat Melayu Asahan bisa kompak dan bersatu.
Dalam pertemuan yang santai itu masing masing memberikan ide bagaimana nantinya agar Melayu di Asahan bisa menjadi corong untuk memajukan kabupaten Asahan dengan cara bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Pertemuan tersebut hanya berlangsung singkat, sekitar 2 jam, namun banyak ide yang muncul untuk memajukan kebudayaan Melayu di Asahan.
Diantaranya akan mengusulkan kepada Pemkab Asahan, khususnya bupati agar membuat perda atau perbup agar para siswa SD dan SMP serta ASN memakai busana Melayu seminggu sekali, misalnya di hari kamis.
Selain itu bagaimana agar Pemkab melestarikan kebudayaan Melayu seperti pencak silat, tarian Melayu dan senandung. (Edi/Syaf)