TASLABNEWS, ASAHAN – Warga Desa Pondok Bungur, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, sangat kecewa dengan kinerja Kepala Desa (Kades) Pondok Bungur, yang diduga mempersulit warga dalam pengurusan surat keterangan tanah di desa tersebut.
“Sudah lebih satu minggu diurus surat keterangan tanah, namun belum juga ditandatangani oleh Kades Pondok Bungur. Padahal landasan utama surat tanah tersebut sudah dilengkapi,” tutur Amri, warga Dusun II, Desa Pondok Bungur kepada kru media taslabnews.com, Rabu (14/08/2024).
BacaJuga
Menanggapi hal tersebut, Rabu (15/8/2024), Ketua Pemuda Pondok Bungur Bersatu (PPBB) Sofiandi Nasution menuturkan, kecewa atas kinerja Kades Pondok Bungur, Jaka Maulana.
Disebutkannya bahwa surat tanah milik Amri sudah lengkap, semua saksi sudah menandatangani.
Menurutnya, setelah mendapat tandatangan dari Kades Pondok Bungur SKT tersebut diserahkan ke Kecamatan untuk ditandatangani oleh Camat.
“Sudah lebih satu minggu Kades belum mau menandatangani surat tersebut. Entah apa maksudnya, entah apa maunya punya orang ditahan tahan, kasian yang punya tanah menunggu,” tukas Sofiandi
Dijelaskan Sofian bahwa SKT tersebut sudah dititipkannya ke Sekretaris Desa (Sekdes) Pondok Bungur, namun hingga saat ini sang Kades belum mau juga menandatangani surat itu.
Terpisah sekretaris Desa (Sekdes) Pondok Bungur, Taufik yang dikonfirmasi melalui pesan seluler, membenarkan bahwa surat tanah milik warga yang bernama Amri sudah ada di Kantor Desa.
“Wa’alaikum salaam Bg … Izin sebelumnya
Bukan ga mau di tanda tangani Bg, tapi kades minta Sofiandi sendiri yg jumpai kades utk menanda tangani SKT nya,” tutur Taufik membalas pesan seluler.
Sementara Camat Rawang Panca Arga, Resmanto Tambunan menerangkan bahwa untuk pengurusan SKT, sudah ada standar administrasinya.
“Dari desa ditandatangani kepala desa, diantar ke kecamatan langsung diperiksa kasi perlengkapan, kalau sudah lengkap langsung ditandatangani oleh camat, ” terang Camat membalas konfirmasi.
Hingga saat ini Kepala Desa Pondok Bungur, Jaka Maulana belum bisa dihubungi. (edi)
