TASLABNEWS, BATUBARA-Akses jalan menuju objek wisata Pantai Bunga , Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara mengalami kerusakan parah.
Namun, hingga kini pemerintah belum menunjukkan upaya nyata dalam memperbaiki akses sepanjang lebih kurang 1 kilometer tersebut, yang berimbas langsung terhadap sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat setempat.

Pantai Bunga dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Batubara, terutama saat akhir pekan. Namun, kondisi jalan yang dibangun sejak tahun 2004 tersebut kini telah rusak dan penuh lubang membuat wisatawan enggan berkunjung. Akibatnya, geliat ekonomi warga yang menggantungkan hidup dari sektor wisata turut terdampak.
Salah seorang warga setempat yang mengaku bernama wak Atan,warga telah berulang kali mengusulkan perbaikan jalan melalui pemerintah setempat, namun tak kunjung mendapat realisasi.
“Sering kami meminta dan usulkan untuk perbaikan jalan menuju tempat wisata pantai bunga Namun, sampai sekarang belum ada tindakan nyata, bahkan tidak ada penjelasan sama sekali ,” kata wak Atan kepada taslabnews Minggu (31/8/2025)
Menurutnya, kondisi ini tidak hanya berdampak pada pada sektor pariwisata, tetapi juga mempengaruhi penghasilan masyarakat yang membuka usaha di kawasan wisata tersebut. Penurunan jumlah kunjungan secara langsung berdampak pada tingkat penjualan dan pendapatan warga.
“Kalau jalan rusak, orang jadi enggan datang. Padahal pengunjung bukan hanya dari Batubara, tapi juga dari luar daerah Batu bara juga,”ujarnya.
Lebih lanjut, sebut wak Atan, Pantai Bunga biasanya ramai dikunjungi pada Sabtu dan Minggu. Namun, rusaknya akses jalan yang tak kunjung diperbaiki menurunkan minat wisatawan dan menjadi hambatan besar bagi pengembangan pariwisata Batu bara.
“Namun kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki telah menurunkan minat wisatawan untuk mengunjungi wisata Pantai Bunga , sehingga berdampak pada promosi dan pengembangan pariwisata di Batu bara,” terang wak Atan.
Tak hanya itu, wak Atan menyoroti kondisi jalan di kawasan tambak warga yang hingga kini masih berupa tanah dan kerikil. Jalan sepanjang 1 kilo meter itu sangat penting untuk aktivitas pertambakan masyarakat . Sebab, jalan itu sering digunakan untuk mengangkut hasil panen dan material.
“Jalan tambak ini jalur penting yang difungsikan sebagai jalur alternatif yang kerap dilalui kendaraan pengangkut hasil udang, pakan dan material tambak melewati jalan ini. Namun, jika dibiarkan rusak, produktivitas warga jelas terganggu,” terangnya.
Menurutnya, jalan tersebut merupakan jalur vital yang mendukung distribusi hasil tambak petani, yang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat.
“Oleh karena itu, pengaspalan bukan hanya soal kenyamanan dan kelancaran transportasi, akan tetapi juga berpengaruh langsung terhadap produktivitas dan perekonomian warga,” ucap wak Atan.
Wak Atan berharap pemerintahan Bupati Batubara dapat memberikan perhatian serius terhadap keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan tersebut. Ia menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur dasar sebagai langkah nyata meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami sangat berharap di masa pemerintahan Bupati sekarang jalan ini bisa segera diperbaiki. Sebab, jalan ini sangat penting, baik untuk wisata maupun pertanian. Semoga segera ada tindakan nyata demi kepentingan masyarakat dan kemajuan Batubara,” ungkap wak Atan. (Edi/syaf)