TASLABNEWS, ASAHAN-Sejumlah warga dan pengendara yang lalu lalang di Jembatan Sei Pulau Raja, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara mengeluh karena lambatnya pengerjaan proyek jembatan tersebut.
Pembangunan jembatan itu dikerjakan oleh PT Tombang Mitra Utama dengan masa kerja selama 210 hari.

Sedangkan sumber dana APBN murni Tahun 2025 dengan anggaran sebesar Rp20.169.421, Nomor Kontrak HK 02.01/Bb 2.wil 1.s.1.3/02/2025.
Hanya saja warga mengeluh karena pengerjaan proyek jembatan itu tak kunjung selesai dan membuat aktifitas warga terganggu dan jalanan menjadi macet.
Salah seorang warga yang mengaku bernama Heriyanto Simanjuntak saat di temui di sekitar lokasi mengatakan, bahwa pembangunan jembatan tersebut seharusnya selesai di bulan November namun sampai sekarang jau dari target bahkan saat ini tidak ada satu orang pun tampak berkerja,’ terang Heriyanto dengan nada kesal.
Warga dan pengguna jalan menuding pihak kontraktor pembangunan tidak memikirkan nasib warga setempat yang tiap hari harus berlalu lalang mengais rejeki untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain menimbulkan kemacetan panjang, akibat dari pembangunan jembatan tersebut, jembatan yang lama kondisinya juga semakin parah. Sebabnya, excavator kerap lalu lalang di atas jembatan tersebut.
Warga juga menyesalkan pihak kontraktor yang diduga tidak peduli akan keselamatan warga dan pengendara yang berlalu-lalang di atas jembatan lama.
Pasalnya, dapat membahayakan masyarakat yang melintas di jembatan lama tersebut, karena kondisi jembatan yang digunakan saat ini sudah semakin memprihatinkan.
“Apalagi kerap dilalui excavator untuk kepentingan pembangunan jembatan. Ditambah jembatan lama kondisi parah, jadi kami sangat khawatir dengan keselamatan kami,” ungkap Heriyanto lagi
Pekan lalu, sudah ada korban yang jatuh di jembatan lama, sewaktu melalui jembatan itu dengan mengendarai sepedamotor pada malam hari.
Selain itu jembatan yang lama sampai sekarang masih digunakan, karena jembatan sementara yang lagi dibangun itu belum juga selesai. Akibatnya warga terpaksa melalui jembatan lama.
“Kami minta Pemerintah untuk segera mengambil tindakan, karena pembangunan jembatan di nilai lambat. Jadi masyarakat masih mengunakan jembatan lama,” pungkas Heriyanto lagi.
Amatan awak media dilokasi proyek, tidak terlihat satu orang pun pekerja. Sehingga hal ini menjadi pertanyaan.
Namun, saat dikonfirmasikan kepada salah seorang penjaga /Scurty terkait pekerjaan tersebut, scurty menyatakan bahwa sudah dua hari pekerjaan mandek. (Edi/syaf)