ASAHAN – Kisah Nek Sandora (70) yang kesehariannya terbiasa mengkonsumsi sejenis tumbuhan liar yang biasa disebut warga sekitar rumput krokot menjadi perbincangan menarik bagi masyarakat Asahan.
Kebiasaan Nek Sandora memakan tanaman liar itu sebagai pengganti lalapan yang dikonsumsinya bersama nasi ini dibenarkan oleh kepala desa setempat.
“Nenek itu makan daun-daunan sejenis tumbuhan yang biasa kita makanan seperti lalapan sejenis kemanggi atau lada. Sekilas memang seperti tumbuhan liar rumput tapi itu memang bisa dimakan namanya krokot. Ia memakannya sebagai pengganti lauk,” kata Eka Wahyudi, Kepala Desa Mekar Sari Kecamatan Pulo Rakyat saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (24/3).
Diakui Eka, kehidupan Nek Sandora warga desanya yang tinggal berdekatan dengan rumah anaknya itu terbilang serba kekurangan. Selama ini, mereka memang sangat mengharapkan jatah beras kesejahteraan (raskin) yang disalurkan pemerintah setiap bulannya. Hanya saja sejak bulan Januari sampai Maret di desa kami memang belum menerima jatah raskin.
“Namun bukan hanya desa kami saja, ini sudah di semua daerah belum masuk raskin,” jelas kades.
Sementara Nek Sandora mengaku, dirinya sudah bertahun-tahun terbiasa memakan tanaman liar sejenis rumput masyarakat menamakannya krokot. Ia memakan tumbuhan tersebut sebagai pengganti lauk karena kemiskinan yang mereka hadapi. Kesehariannya Nek Sandora diurus oleh Sukinem anaknya yang janda dengan kondisi kehidupan ekonomi yang tak jauh berbeda dengan orang tuanya.
“Dulu waktu masih muda saya menjadi tukang kusuk (pijat). Sekarang saya sudah nggak tahan lagi mengusuk orang. Saat ini yang mengurusi saya anak saya si Sukinem. Tapi Sukinem hidupnya juga susah.
Dia (Sukinem) janda dan punya anak lima. Sementara kerja si Sukinem hanya mengumpulkan brondolan buah sawit untuk membiayai makan anak-anaknya,” kata Nek Sandora.
Nek Sandora juga mengakui rumput yang ia makan rasanya tak jauh beda dengan sayuran.
“Rasanya enak, dan rumput ini bagus untuk kesahatan, makanya saya suka memakannya,” kata Nek Sandora.
Sementara Sukinem mengaku, Nek Sandora sudah lama tidak bisa bekerja sebagai tukang kusuk. Selain karena tenaganya sudah lemah akibat faktor usia, juga karena mata Nek Sandora sudah kabur.
Menurut Sukinem, kebiasaan orang tuanya memakan krokot ini sudah lama diketahuinya. Bahkan ia sendiri pernah memakan krokot tersebut. Kondisi mereka yang pas-pasan ditambah jatah beras dari pemerintah yang belum pernah tersalurkan lagi membuat mereka lebih sering mengkonsumsi krokot.
Sementara itu, pantauan wartawan di jejaring sosial media facebook, cerita Nek Sandora yang terbiasa mengkonsumsi rumput krokot ramai dibicarakan para nettizen. Akun facebook Muhammad Iqbal telah mendapatkan like 60 nettizen dan dibagikan 4 kali pengguna facebook.
“Berbagi itu indah, jadi mari kita ulurkan tangan membantu nenek yang lagi kesusahan ini,” komentar akun facebook Fahri Ritonga.
Ada juga pengguna facebook yang mengingatkan untuk tidak saling menyalahkan membaca cerita yang dialami Nek Sandora ini.
“Jangan saling menyalahkan , mari sama” kita saling mengingatkan,” komentar status facebook Iqbal.
Dari sumber yang dihimpun, tanaman krokot ini memang dikenal tumbuhan liar suka hidup di area pesawahan, ladang, maupun tepi jalan. Ciri tanaman krokot ini daunnya lunak dan bentuk tanaman krokot batangnya berwarna kemarahan kadang juga berwarna agak hijau dengan ukuran yang tergolong kecil.
Fungsi dan Kegunaan tanaman krokot bagi sebagian orang digunakan sebagai tanaman hias atau digunakan untuk makanan jangkrik. Namun yang tidak kita ketahui ternyata tanaman krokot ini memiliki berbagai macam manfaat dan khasiat untuk tubuh. (Per/syaf/ma/int)