TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Walaupun sudah berbulan-bulan
harga jual gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di Kota Tanjungbalai jauh di
atas harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah, namun Pemko Tanjungbalai
terkesan kurang perduli dengan penderitaan warga.
harga jual gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di Kota Tanjungbalai jauh di
atas harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah, namun Pemko Tanjungbalai
terkesan kurang perduli dengan penderitaan warga.
Salah satu agen gas Elpiji 3 kg di Kota Tanjungbalai. |
Bahkan, Pemko
Tanjungbalai hingga saat ini tidak berani memberikan tindakan tegas kepada
penyalur gas elpiji ukuran 3 kilogram yang menjual gas elpiji melebihi harga
HET.
Tanjungbalai hingga saat ini tidak berani memberikan tindakan tegas kepada
penyalur gas elpiji ukuran 3 kilogram yang menjual gas elpiji melebihi harga
HET.
Padahal, tingginya harga gas elpiji bersubsidi tersebut tidak hanya dilakukan
oleh pengecer, juga oleh pangkalan termasuk agen. Anehnya, walaupun masyarakat
khususnya di Kota Tanjungbalai selalu mengeluh atas harga jual gas elpiji 3
kilogram yang sangat mencekik leher itu, pemerintah mupun instansi terkait
lainnya terlihat tidak perduli.
“Kemana-manapun masyarakat pergi membeli gas elpiji ukuran 3 kilogram ini,
harganya tetap mencekik leher yakni dikisaran Rp20.000 hingga Rp26.000 per
tabung, bahkan ada yang lebih dari itu lagi. Selain harganya yang aduhai itu,
masyarakat juga selalu mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji ini
karena pangkalan selalu mengaku kehabisan,” ujar Hasan SH, salah seorang
penggiat anti korupsi Kota Tanjungbalai, Selasa (17/4).
Terkait dengan realita dan fakta yang selama ini dirasakan masyarakat,
khususnya mereka golongan menengah kebawah, hingga berita ini diturunkan belum
ada satupun pihak terkait yang open dan perduli terhadap kelangkaan dan
mahalnya harga gas 3 kg tersebut di Kota Tanjungbalai. (ign/syaf)