Tiap hari Kerjanya hanya Cari Tempurung Kelapa
untuk Biaya Berobat Ayahnya
TASLABNEWS,ASAHAN- Penangkapan terhadap Hendra (17) terduga
teroris di Tanjungbalai menjadi tanda tanya bagia warga di kampungnya di
DusunVI, Desa Air Joman Tasik, Kecamatan Air Joman, Asahan. Warga di desa
tempat tinggal Hendra tidak ada yang yakin jika Hendra terlibat jaringan
teroris. Apa lagi Hendra baru tamat SMA dan setiap hari ia menjadi tulang
punggung keluarga untuk membiayai kebutuhan hidup keluarga. Di mana setiap
harinya hendra bekerja sebagai pencari tempurung kelapa untuk mencari uang guna
biaya berobat ayahnya yang sakit.
teroris di Tanjungbalai menjadi tanda tanya bagia warga di kampungnya di
DusunVI, Desa Air Joman Tasik, Kecamatan Air Joman, Asahan. Warga di desa
tempat tinggal Hendra tidak ada yang yakin jika Hendra terlibat jaringan
teroris. Apa lagi Hendra baru tamat SMA dan setiap hari ia menjadi tulang
punggung keluarga untuk membiayai kebutuhan hidup keluarga. Di mana setiap
harinya hendra bekerja sebagai pencari tempurung kelapa untuk mencari uang guna
biaya berobat ayahnya yang sakit.
Parmi dan Heni pencukil buah kelapa tempat Hendra bekerja |
Saat disambangi taslabnews.com, warga Dusun VI, Desa Air
Joman Tasik yang mengaku bernama Parni (38) dan Heni (45) mengatakan, bahwa
mereka tidak percaya jika Hendra merupakan tersangka jaringan teroris.
Joman Tasik yang mengaku bernama Parni (38) dan Heni (45) mengatakan, bahwa
mereka tidak percaya jika Hendra merupakan tersangka jaringan teroris.
Menurut keduanya Hendra merupakan anak yang baik dan rajin.
Hendra adalah anak piyatu yang baru tamat SMS dan sehari-hari menjadi pencari
tempurung kelapa. Itu dilakukan Hendra demi biaya probatan ayahnya yang sedang
sakit.
Hendra adalah anak piyatu yang baru tamat SMS dan sehari-hari menjadi pencari
tempurung kelapa. Itu dilakukan Hendra demi biaya probatan ayahnya yang sedang
sakit.
“Kasian, dia anak baik dan taat sholat. Kami nggak yakin dia
teroris,” ucap Parmi didampingi Heni saat memberi penjelasan kepada taslabnews.com.
teroris,” ucap Parmi didampingi Heni saat memberi penjelasan kepada taslabnews.com.
|
Kedua wanita yang ditemui di gudang pengoncek kelapa sayur
di Dusun VII, Desa Air Joman Tasik, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Senin
(21/5) mengatakan, saat mendengar kabar jika Hendra di bawa ke Jakarta oleh
pihak Densus 88 dengan tuduhan salah satu anggota terduga teroris hal itu
sangat mengejutkan mereka.
di Dusun VII, Desa Air Joman Tasik, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Senin
(21/5) mengatakan, saat mendengar kabar jika Hendra di bawa ke Jakarta oleh
pihak Densus 88 dengan tuduhan salah satu anggota terduga teroris hal itu
sangat mengejutkan mereka.
BACA BERITA TERKAIT DI BAWAH INI:
https://www.taslabnews.com/2018/05/ini-dia-daftar-nama-9-terduga-teroris.html?m=0
https://www.taslabnews.com/2018/05/ini-dia-daftar-nama-9-terduga-teroris.html?m=0
https://www.taslabnews.com/2018/05/pasca-penangkapan-9-terduga-teroris.html?m=0
https://www.taslabnews.com/2018/05/teriakkan-warga-asahan-yang-anaknya.html?m=0
“Setau saya, sehari-harinya Hendra mencari tempurung kelapa
yang ada di ladang warga untuk mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan ayahnya
yang terbaring lemah dan tak bisa berjalan kaki kerena menderita penyakit gula
dan jantung. Dia tak punya ibu, ibunya meninggal saat ia masih kecil. Sama adik
saya Hendra pernah di ajak ke Kota Medan mengadu nasib mencari pekerjaan
setelah ia tamat sekolah SMA belum lama ini,” kata Parmi.
yang ada di ladang warga untuk mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan ayahnya
yang terbaring lemah dan tak bisa berjalan kaki kerena menderita penyakit gula
dan jantung. Dia tak punya ibu, ibunya meninggal saat ia masih kecil. Sama adik
saya Hendra pernah di ajak ke Kota Medan mengadu nasib mencari pekerjaan
setelah ia tamat sekolah SMA belum lama ini,” kata Parmi.
Parmi juga mengatakan , Hendra menuntut pendidikan SD sampai
SMP di Desa Air Joman.
SMP di Desa Air Joman.
“Kita tak yakin jika ia terlibat langsung dalam aksi
teror sebab ia masih tergolong anak-anak. Pertanyaan besar bagi warga apa dasar
penahanannya,” ujar Parmi diamini warga lainnya.
teror sebab ia masih tergolong anak-anak. Pertanyaan besar bagi warga apa dasar
penahanannya,” ujar Parmi diamini warga lainnya.
“Kita berharap Hendra segera dikembalikan jika tak ada bukti
kuat ia terlibat dalam aksi teror,” tambah mereka.
kuat ia terlibat dalam aksi teror,” tambah mereka.
Sementara itu Kapolres Asahan AKBP Yemi Mandagi saat di
hubungi wartawan mengatakan ,” penahanan Hendra dilakukan pihak Densus 88.
hubungi wartawan mengatakan ,” penahanan Hendra dilakukan pihak Densus 88.
“Surat
berita penahanan segera diberikan,”
kata Yemi. (ifin/nus/syaf)
berita penahanan segera diberikan,”
kata Yemi. (ifin/nus/syaf)