RANTAU- Satres Narkoba Polres Labuhanbatu selama
tahun 2016 sedikitnya menangkap 442 orang terkait kepemilikan berbagai jenis
narkotika. Dari itu, 28 diantaranya prempuan.
tahun 2016 sedikitnya menangkap 442 orang terkait kepemilikan berbagai jenis
narkotika. Dari itu, 28 diantaranya prempuan.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang didampingi Kasat
Narkoba AKP MJ Siregar dalam paparannya, Senin (19/12) di halaman mapolres
mengatakan, jumlah keseluruhan itu berasal dari 341 kasus.
Narkoba AKP MJ Siregar dalam paparannya, Senin (19/12) di halaman mapolres
mengatakan, jumlah keseluruhan itu berasal dari 341 kasus.
Dari para tangan tersangka diamankan barang bukti sabu-sabu
seberat 5.885,63 gram, daun ganja seberat 112.084,12 gram dan pil ekstasi/h5
sebanyak 215 butir. “Maka, kita meminta dukungan dari seluruh pihak,” ujarnya.
seberat 5.885,63 gram, daun ganja seberat 112.084,12 gram dan pil ekstasi/h5
sebanyak 215 butir. “Maka, kita meminta dukungan dari seluruh pihak,” ujarnya.
Data dirangkum, untuk tahun 2015 diamankan 404 tersangka penyalahgunaan
narkoba. Jumlah tersangka tersebut terdiri dari 273 jumlah tindak pidana.
Sedangkan barang bukti yang diamankan yakni, ganja kering seberat 70.103,53
gram, sabu-sabu seberat 1.768,81 gram dan pil ekstasi sebanyak 1.588 butir.
narkoba. Jumlah tersangka tersebut terdiri dari 273 jumlah tindak pidana.
Sedangkan barang bukti yang diamankan yakni, ganja kering seberat 70.103,53
gram, sabu-sabu seberat 1.768,81 gram dan pil ekstasi sebanyak 1.588 butir.
Informasi dihimpun dari berbagai sumber, memanfaatkan jasa perempuan
atau pasangannya kini menjadi tren di kalangan sindikat pengedar narkoba. Ada banyak alasan yang
menjadikan para perempuan ini ikut menjadi kurir bahkan pengedar barang haram
itu, mulai dari faktor ekonomi hingga alasan kesetiaan membantu pasangannya.
atau pasangannya kini menjadi tren di kalangan sindikat pengedar narkoba. Ada banyak alasan yang
menjadikan para perempuan ini ikut menjadi kurir bahkan pengedar barang haram
itu, mulai dari faktor ekonomi hingga alasan kesetiaan membantu pasangannya.
Sindikat narkoba internasional banyak menggunakan perempuan Indonesia
sebagai kurir narkoba. Pasalnya, perempuan Indonesia mau dibayar murah. Hal
itu ikut mendorong Indonesia
menjadi sasaran empuk peredaran narkoba di Tanah Air.
sebagai kurir narkoba. Pasalnya, perempuan Indonesia mau dibayar murah. Hal
itu ikut mendorong Indonesia
menjadi sasaran empuk peredaran narkoba di Tanah Air.
Ongkos kurir di Indonesia sekali berangkat hanya Rp
3 juta sampai Rp 7 juta. Sementara di luar negeri bisa mencapai US $ 10 ribu.
3 juta sampai Rp 7 juta. Sementara di luar negeri bisa mencapai US $ 10 ribu.
Selain biayanya murah, bandar narkoba internasional juga
lebih senang memilih kurir perempuan asal Indonesia. Pasalnya perempuan asal Indonesia
lebih kecil kemungkinannya dicurigai melakukan aksi penyelundupan dibanding
perempuan dari negara lain.
lebih senang memilih kurir perempuan asal Indonesia. Pasalnya perempuan asal Indonesia
lebih kecil kemungkinannya dicurigai melakukan aksi penyelundupan dibanding
perempuan dari negara lain.
Ia menambahkan selain memberikan berbagai fasilitas seperti
mobil dan rumah, sindikat narkoba juga memacari kurir perempuan hingga
menikahinya. Dengan iming-iming itu, banyak perempuan Indonesia
terlena sehingga terjerat narkoba. (nik/rah)
mobil dan rumah, sindikat narkoba juga memacari kurir perempuan hingga
menikahinya. Dengan iming-iming itu, banyak perempuan Indonesia
terlena sehingga terjerat narkoba. (nik/rah)
NIKO/ RANTAU
Kapolres Labuhanbatu didampingi Kasat Narkoba dan jajarannya
saat paparan pengungkapan kasus narkoba tahun 2016.
saat paparan pengungkapan kasus narkoba tahun 2016.