RANTAU- Warga Dusun Bandar Selamat, Desa Kampung
Dalam, Kecamatan Bilah Hulu mengaku kecewa. Meteran listrik yang dipesan dua
bulan lalu belum juga terpasang hingga kini.
Dalam, Kecamatan Bilah Hulu mengaku kecewa. Meteran listrik yang dipesan dua
bulan lalu belum juga terpasang hingga kini.
Sutarno, warga Dusun Bandar Selamat mengatakan, awalnya warga
diminta membayar uang pemasangan instalasi listrik sebesar Rp 700 ribu. Namun,
warga hanya menyanggupi membayar Rp400 ribu. Uang tersebut dikumpulkan oleh
Ketua RT Bowo dan kemudian diserahkan kepada Suprapto, salah seorang petugas
pemasangan instalasi listrik.
diminta membayar uang pemasangan instalasi listrik sebesar Rp 700 ribu. Namun,
warga hanya menyanggupi membayar Rp400 ribu. Uang tersebut dikumpulkan oleh
Ketua RT Bowo dan kemudian diserahkan kepada Suprapto, salah seorang petugas
pemasangan instalasi listrik.
Setelah instalasi terpasang, warga belum juga dapat
menikmati arus listrik PLN karena meteran listrik belum terpasang. Warga
kemudian diminta membayar biaya pemasangan meteran listrik sebesar Rp2,1 juta.
menikmati arus listrik PLN karena meteran listrik belum terpasang. Warga
kemudian diminta membayar biaya pemasangan meteran listrik sebesar Rp2,1 juta.
Uang itu kemudian diserahkan kepada Jaliteng, salah seorang
petugas sekaligus penghubung pengurusan melalui Kepala Dusun Bandar Selamat
bernama Wakino. “Kami kecewa karena sampai sekarang meteran listrik belum
terpasang. Padahal kami sudah membayar biayanya. Anehnya, jaringan listrik
sudah selesai terpasang ke Dusun Bandar Selamat pada Desember 2016 lalu,”
ungkap Sutarno.
petugas sekaligus penghubung pengurusan melalui Kepala Dusun Bandar Selamat
bernama Wakino. “Kami kecewa karena sampai sekarang meteran listrik belum
terpasang. Padahal kami sudah membayar biayanya. Anehnya, jaringan listrik
sudah selesai terpasang ke Dusun Bandar Selamat pada Desember 2016 lalu,”
ungkap Sutarno.
Sementara, Ketua RT Bowo (47) mengatakan bahwa masyarakat
sudah membayar biaya pemasangan meteran listrik yang dikumpulkannya, sesuai
yang diarahkan Kepala Dusun Bandar Selamat untuk diserahkan kepada Jaliteng.
sudah membayar biaya pemasangan meteran listrik yang dikumpulkannya, sesuai
yang diarahkan Kepala Dusun Bandar Selamat untuk diserahkan kepada Jaliteng.
“Saya diarahkan Kepala Dusun untuk mengumpulkan KTP dan uang.
Selanjutnya diserahkan kepada Jaliteng melalui Kepala Dusun,” katanya.
Selanjutnya diserahkan kepada Jaliteng melalui Kepala Dusun,” katanya.
Di awal Februari 2017, Kepala Dusun meminta Bowo untuk
mengumpulkan KTP dan uang sebesar Rp2,1 juta untuk pengurusan meteran listrik,
agar lebih cepat terpasang.
mengumpulkan KTP dan uang sebesar Rp2,1 juta untuk pengurusan meteran listrik,
agar lebih cepat terpasang.
“Awal Februari 2017 saya diarahkan kepala Dusun mengumpulkan
KTP dan uang dengan alasan supaya meteran cepat terpasang,” imbuhnya.
KTP dan uang dengan alasan supaya meteran cepat terpasang,” imbuhnya.
Ternyata uang tersebut merupakan untuk pengalihan
kepengurusan meteran listrik kepada Jaliteng.
kepengurusan meteran listrik kepada Jaliteng.
“Masyarakat tidak merasa keberatan, mau siapa saja yang urus
meteran listrik tersebut, asalkan cepat terpasang,” tambah Bowo.
meteran listrik tersebut, asalkan cepat terpasang,” tambah Bowo.
Sementara itu, Kepala Dusun Bandar selamat Wakino saat
ditanya tentang pengalihan pengurusan pemasangan meteran listrik di dusunnya mengatakan
bahwa itu merupakan musyawarah bersama masyarakat, setelah itu kami pun
mempecayakannya kepada Jaliteng. “Tidak ada perjanjian dengan Suprapto soal
pengurusan meteran, hanya instalasi saja,” kata Wakino melalui seluler. (bud/rah/ma/int)
ditanya tentang pengalihan pengurusan pemasangan meteran listrik di dusunnya mengatakan
bahwa itu merupakan musyawarah bersama masyarakat, setelah itu kami pun
mempecayakannya kepada Jaliteng. “Tidak ada perjanjian dengan Suprapto soal
pengurusan meteran, hanya instalasi saja,” kata Wakino melalui seluler. (bud/rah/ma/int)