TASLABNEWS.COM, ASAHAN- Salah seorang calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Asahan mengaku jadi korban pelecehan yang dilakukan Ketua Komisioner Komite Pemilihan Umum (KPU) Asahan berinisial DW.
![]() |
Ilustrasi cabul |
Kepada wartawan ST ibu rumah tangga yang mendaftar menjadi calon anggota PPK, Minggu (5/11) mengatakan, saat itu ia mengantarkan berkas ke kantor KPU untuk mendaftar sebagai calon anggota PPK.
Lalu oleh staf yang ada di bagian depan kantor KPU Asahan ST disuruh masuk ke ruangan ketua komisioner KPU Asahan DW. Sesampainya di ruangan DW, ST lalu mengatakan keinginannya mendaftar sebagai calon PPK untuk Pilgubsu 2018 mendatang.
Bukannya mendapat jawaban yang menyenangkan, tapi ST malah diperlakukan tidak senonoh oleh DW. Saat itu ST mengaku DW menunjuk ke arah dadanya. Melihat itu ST lalu berusaha pergi dari ruangan DW.
Namun keinginan ST untuk pergi dihadang DW. Di mana DW menarik tangan ST sehingga ST terduduk di pangguan DW. Melihat gelagat dari DW yang semakin kurang ajar, ST lalu berkata: “Ingat Bapak itu Ketua KPU Asahan dan pejabat publik. Kenapa berbuat tidak senonoh. Nanti saya teriak,” ucap ST.
Mendengar perkataan ST akhirnya DW melepaskan genggaman tangannya dan ST pun berdiri lalu keluar dari ruangan ketua KPU. Setelah keluar dari ruangan ketua KPU, ST langsung menelepon temannya dan bercerita tentang perbuatan DW kepadanya.
Sementara DW yang dikonfirmasi wartawan melalui SMS ke Handphone nya membantah tuduhan dari ST. Menurut DW dirinya tidak ada melakukan seperti apa yang diucapkan oleh ST.
“Waalaikum salam. Tak butul itu famili,” ucap DW singkat. (syaf)