TASLABNEWS.COM, RANTAU – Sepasang kekasih yang masih bersetatus pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 7 orang wanita diamankan oleh team gabungan Satpol PP dalam razia pekat disejumlah tempat hiburan dan hotel yang berada di Rantauprapat, Minggu (12/11) dini hari.
Para warga yang terjaring razia pekat dalam pendataan di kantor Kesbangpol. |
Team gabungan yang terbagi dua, yang terdiri dari SatPol PP, Polisi, TNI, Polisi Militer, dan Dinas terkait, bergerak mulai pukul 23.00 wib, merazia sejumlah hotel dan wisma di kawasan jalan baru, kemudian berlanjut ke Rantauprapat kota, dan terakhir di sekitar Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu.
Adapun kesembilan orang yang berhasil terjaring dalam razia dari beberapa tempat hiburan dan hotel tersebut yaitu, DA (18) warga jalan baru, Rantauprapat, ND (17) warga Sigambal, MS (24), TA (29) Sumber beji, DI (45) warga Medan, IO (38) warga Maruban jaya, SA (22) warga Siantar, DW (19) warga Sei Berombang, DP (30) warga Kisaran.
Plt Kadis Sat Pol PP H. Aminullah Haris Nasution mengatakan bahwa ini merupakan kegiatan rutin dalam penegakan perda pasal 31 dan 32 tentang miras dan prostisusi.
“Kami juga menghimbau kepada warga masyarakat Kabupaten Labuhanbatu khususnya warga Kota Rantauprapat dalam rangka menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera utara untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban,
“Marilah kita pupuk silaturrahmi yang kuat sehingga Kabupaten Labuhanbatu ini tetap dalam keadaan aman dan kondusif,” katanya.
Harapan kami, dengan adanya operasi penyakit masyarakat (pekat) dapat menekan kegiatan prostisusi yang ada di Kabupaten Labuhanbatu.
“Kami sangat berharap masyarakat turut serta dalam upaya meminimalisir penyakit masyarakat tersebut,” ujarnya.
Sementara itu pihak Kesbangpol melalui Kabid Integrasi Toguan Dalimunthe mengatakan bahwa, warga yang terjaring pada razia pekat malam ini akan diberikan pembinaan.
“Para warga yang terjaring ini, akan diberikan pembinaan oleh tokoh agama, setelah datang pihak keluarganya menjemput, mereka dipersilahkan pulang,” tandasnya.
Amatan wartawan, 3 warga yang terjaring, hanya menunggu beberapa saat, keluarganya pun datang menjemput tanpa sempat diberikan pembinaan oleh pihak Dinas Kesbangpol. (syaf)