di kawasan Perkuburan Cina, Lingkungan Kampung Kristen, Kecamatan Kotapinang,
Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Senin (18/12). Hewan dengan panjang 2,5 meter
dan tinggi 1,5 meter itu dijerat dengan menggunakan tali nilon.
![]() |
Warga menyaksikan tapir yang ditemukan di pekuburan China di Kotapinang Labusel |
Hewan berciri khas berwarna hitam dan putih abu-abu berbobot 250-300 kilogram
ini di temukan sedang memakan rumput dan jagung di pekarangan rumah yang
diperoleh dari ladangnya. Adalah Franky Samosir yang sehari-hari bertugas
sebagai penjaga makam yang menemukan hewan ini pertama kali.
Kepada wartawan Franky mengatakan, ia menangkap hewan itu bersama ayahnya. Saat
menangkap hewan langka itu sempat kesulitan karena suasana perkuburan yang
minim cahaya lampu.
“Pada pagi itu, awalnya anjing menggonggong tiada henti dan terdengar bising
didepan rumah. Lalu kubuka pintu untuk melihat apa yang terjadi, setelah kubuka
pintu kulihat seperti gajah, karena ada belalainya. Maka kami usir binatang itu
menggunakan tali,” katanya.
Dia menjelaskan, dalam penangkapan hewan tersebut sempat terjadi kejar-kejaran
di kawasan perkuburan Cina selama tiga jam. Namun, setelah Tapir tersudut dan
terjerat baru bisa di lumpuhkan.
Setelah tertangkap tapir tersebut kemudian dievakuasi ke lokasi Pemibitan
Ternak dan Puskeswan milik Dinas Perkebunan dan Perternakan Pemkab Labusel di
Dusun Simpang Kayu Manis, Desa Pekan Tolan, Kecamatan Kampungrakyat untuk
mendapatkan perawatan.
Di tempat itu, hewan tersebut diberi obat untuk memulihkan sejumlah luka di
tubuhnya dan diberikan makanan.
traumanya saja,” kata Kabid Dinas Peternakan dan Perkebunan, Erliana Sri
Malinda, ketika ditemui terpisah.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) untuk penanganan lebih lanjut. Menurutnya, Pemkab tidak memiliki lokasi
untuk penangkaran hewan tersebut dan akan di serahkan ke BKSDA.
BKSDA Sumut Wilayah VI Kotapinang, Darmawan mengatakan, satwa dilindungi yang
berusia sekira lima
tahun itu akan diperiksa kesehatannya dan dilepasliarkan di Aek Godang,
Barumun.
Menurutnya, binatang herbivora asli Indonesia dengan nama
latin. Tapirus Indicus itu endemik Sumatera yang masih ada di kawasan
Bukit Barisan.
Dari amatan wartawan, di sekujur tubuh binatang itu terdapat luka lecet dari
kaki hingga kepala. Bahkan, beberapa ruas kuku sebelah kiri binatang pemalu itu
terluka dan hilang. (syaf)