TASLAB NEWS, Tiga pelaku aksi pembunuhan sadis yang menewaskan tiga orang yakni Dona Br Sitorus (32) dan anaknya, Niconius (4), dan Ita Susanti (44) diringkus polisi. Dalam melakukan aksinya WL (24), AL (18), dan PG (19) tega memenggal kepala ibu dan anaknya.
ilustrasi |
Ketiga tersangka ditangkap oleh tim gabungan petugas Ditreskrimum Polda Jambi dan Polres Tebo. Sementara para korban yang tewas dibantai masing-masing bernama Dona Br Sitorus (32) dan anaknya, Niconius (4), dan Ita Susanti (44).
Wakapolda Jambi, Kombes Pol Ahmad Haydar mengatakan, tersangka AL dan PG ditangkap di tempat persembunyiannya di gubuk area kebun sawit, Dusun Tebing Tinggi Uloh, Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo. Sedangkan otak pelakunya yang merupakan seorang perempuan, WL, ditangkap di Medan.
“Ini pembunuhan yang cukup sadis. Motifnya karena masalah uang. Korban Dona melakoni bisnis rentenir yang dijalankan pelaku WL. Awalnya, korban memberikan uang Rp 30 juta untuk dijalankan oleh WL. Pertama berjalan lancar. Untung Rp 6 juta. Korban diberi Rp 400 ribu,” jelasnya.
Kemudian tersangka WL kembali menawarkan kepada korban, namun ditolak karena perjanjian pada bisnis awal tidak sesuai. Sebulan kemudian, korban memberi uang Rp 28 juta untuk dijalankan. Namun, oleh pelaku hanya dijalankan Rp 15 juta. Sisanya dikantongi pelaku untuk kebutuhan pribadinya.
“Uang inilah yang ditagih korban. Tetapi uang sudah habis dan pelaku berniat menghabisi korban,” ungkap Wakapolda seperti dilansir JPNN hari ini.
Modus pembunuhan yang dilakukan WL dan komplotannya, pelaku memancing korban untuk datang ke rumahnya karena akan membayar sisa uang Rp 13 juta. Korban diajak untuk bertemu di Simpang Kambing, areal perkebunan sawit Afdeling I PT TPIL Desa Kandang, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo.
Korban Dona menyanggupinya. Dari rumah, dia naik kereta bersama anaknya Niconius dan membonceng tetangganya, Ita Susanti. Karena kurang tahu alamat yang diberikan pelaku, maka korban banyak bertanya dengan warga setempat.
“Cukup banyak korban bertanya untuk ke lokasi. Jadi cukup banyak saksi dalam kasus ini,” tambah Wakapolda.
Akhirnya alamat pelaku ditemukan. Namun, belum terucap satu patah kata pun, leher Dona sudah ditebas dan ditarik menggunakan egrek sawit sepanjang 3 meter oleh pelaku AL hingga putus.
Korban pun langsung tersungkur dan terjatuh dari kendaraannya. Lalu jasadnya dibuang ke jurang. Karena korban Ita berada di lokasi, ia pun menjadi korban.
Ita dipukul pelaku PG hingga tersungkur menggunakan ganggang egrek sepanjang 3 meter. Melihat Ita belum meninggal dunia, pelaku AL kembali menikamkan egrek ke arah dada dan perutnya, hingga tewas bersimbah darah.
“Si anak ini (Niconius, red) kenal dengan pelaku, mereka sering main. Anaknya bicara tante tante tante, sama dia (AL) dipukul juga,” imbuhnya.
Korban Niconius sampai muntah darah dipukul tersangka AL. Namun Niconius masih sempat memanggil orangtuanya. “Dia bilang mama-mama, panggil ibunya. Diegrek juga disitu sampai meninggal dunia,” tandasnya.
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Benedictus Anies Purnawan menyebutkan, hasil pemeriksaan, WL sudah 4 kali berencana menghabisi korban.
Namun yang kelima niat jahat itu dilaksanakan dengan membayar dua remaja dengan bayaran masing-masing Rp 200 ribu. “Sebenarnya dijanjikan Rp1 juta. Tapi baru dibayar Rp 400 ribu untuk dua pelaku,” kata Kombes Benedictus.
Jasad korban sendiri ditemukan dalam kondisi tidak utuh. Kepala korban Dona dalam keadaan terpisah. Jasad anak dan ibunya ditemukan berjarak 100 meter dari lokasi pembantaian itu. (syaf/int)