TASLABNEWS, TOBASA-Penderita lumpuh asal Toba Samosir (Tobasa) Aprila Magdalena Siagian (15) akan mendapat bantuan dari Dinas Sosial.
![]() |
| Korban pendeerita lumpuh asal Tobasa. |
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir dr Raja Ipan Sinurat membenarkan rencana membantu Aprila.
Menurut Raja, Pemkab Tobasa melalui dinsos akan membantu pengobatan pasien yang diduga mengidap penyakit saraf kejepit.
Kepada ibu pasien, kadis sosial ini menganjurkan untuk membawa kembali Aprila berobat ke dokter spesialis saraf di Medan.
Menurutnya, ini lebih efektif dan harus ditangani dengan benar.
“Coba ibu bawa ke dokter spesialis neurologi di Medan. Segala biaya yang timbul ibu tanggung dulu dan bukti pembayaran nanti disimpan untuk kita ajukan. Mudah-mudahan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir bisa secepatnya membantu biaya berobat nya” terang beliau.
Sementara Aprila sangat berharap agar dirinya bisa sembuh dan bisa beraktivitas seperti teman sebayanya.
“Apa keinginan mu dari kami untuk kami bisa lakukan”? Tanya kadis. Aprila dengan raut wajah sedih mengatakan bahwa keinginan terbesarnya untuk sembuh dan bisa sekolah kembali.
Sejak lulus SMP, dirinya tiba-tiba lumpuh saat bangun pagi dan tak bisa menggerakkan anggota tubuhnya. “Saya bangun pagi dan tiba-tiba saya lumpuh dan dada saya sakit. Habis itu saya lumpuh dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi” ungkapnya.
Sekolah pun terpaksa berhenti karena kelumpuhan yang dideritanya. Namun, dia masih mau mengajari adik-adiknya belajar setiap malam.
Keluarga berusaha mengobati penyakit yang dideritanya dengan membawa ke berbagai rumah sakit di Medan dan Pematangsiantar.
Namun, penyakit yang dideritanya tetap tak kunjung sembuh. Pihak rumah sakit hanya mengatakan bahwa si pasien menderita saraf terjepit. Dokter menyarankan untuk melakukan terapi.
Namun hasil yang didapat tidak memuaskan keluarga. Tidak ada perubahan pasien hingga saat ini. Keluarga terpaksa membawa pulang ke kampung dan berobat seadanya karena keterbatasan biaya.
Raja Ipan Sinurat mengganggap masalah ini menjadi prioritas baginya.
“Kita akan segera membantu korban dan melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan untuk mengetahui secara pasti penyakit Aprilia” tutur beliau.
Orang tua pasien berharap agar putrinya bisa sembuh. (syaf/int)


























