TASLABNEWS, SIMALUNGUN- Sejumlah rumah dan tanaman milik warga Nagori Tanjung Purba
Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun, Sabtu (7/7) sekira Pukul 14.30 WIB
rusak akibat hujan es. Hujan ini sekitar 30 menit, kerusakan dan kerugian yang
ditimbulkan sangat besar. Beberapa rumah warga mengalami kerusakan parah pada
bagian atap, tanaman palawija yang menjadi tumpuan perekonomian masyarakat,
ikut jadi korban.
Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun, Sabtu (7/7) sekira Pukul 14.30 WIB
rusak akibat hujan es. Hujan ini sekitar 30 menit, kerusakan dan kerugian yang
ditimbulkan sangat besar. Beberapa rumah warga mengalami kerusakan parah pada
bagian atap, tanaman palawija yang menjadi tumpuan perekonomian masyarakat,
ikut jadi korban.
![]() |
Warga menunjukkan tanamannya yang rusak akibat terkena hujan es. |
Ditemui di lokasi kejadian, Minggu (8/7), Johan Sembiring,
warga Tanjung Purba, mengatakan hujan deras disertai angin kencang sesekali
diiringi suara petir yang keras mulai turun dengan tiba-tiba.
warga Tanjung Purba, mengatakan hujan deras disertai angin kencang sesekali
diiringi suara petir yang keras mulai turun dengan tiba-tiba.
“Hujan deras turun disertai angin kencang dan petir bang.
Tiba-tiba bercampur es sebesar biji kemiri, suaranya di atas atap rumah berisik
sekali. Kami semua sampai ketakutan,” terang Johan yang kebetulan pada
saat itu sedang berada di dalam rumah bersama pangulu nagori setempat.
Tiba-tiba bercampur es sebesar biji kemiri, suaranya di atas atap rumah berisik
sekali. Kami semua sampai ketakutan,” terang Johan yang kebetulan pada
saat itu sedang berada di dalam rumah bersama pangulu nagori setempat.
Johan menjelaskan, hujan es turun dalam tiga tahap dalam
waktu setengah jam.
waktu setengah jam.
“Pertama datang kira-kira limabelas menit bercampur hujan,
angin kencang dan petir yang pertama itu yang paling parah. Lalu hujan esnya
berhenti kira-kira selama lima
menit, tapi hujan tetap turun. Kemudian datang lagi hujan bercampur es, lalu
berhenti lagi dan lima
menit kemudian datang lagi bang,”katanya.
angin kencang dan petir yang pertama itu yang paling parah. Lalu hujan esnya
berhenti kira-kira selama lima
menit, tapi hujan tetap turun. Kemudian datang lagi hujan bercampur es, lalu
berhenti lagi dan lima
menit kemudian datang lagi bang,”katanya.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, beberapa rumah
warga rusak parah pada bagian atapnya yang terbuat dari seng. Ada atap yang jebol akibat tekanan hujan es
tersebut. Bahkan ada beberapa atap rumah yang terbang akibat angin.
warga rusak parah pada bagian atapnya yang terbuat dari seng. Ada atap yang jebol akibat tekanan hujan es
tersebut. Bahkan ada beberapa atap rumah yang terbang akibat angin.
Warga bahu-membahu memperbaiki rumah warga lain yang terkena
dampak hujan es tersebut.
dampak hujan es tersebut.
Menurut Pangulu Nagori Tanjung Purba, Fredy Adiputra
Sembiringa, sore hari setelah kejadian pihak Kecamatan Dolok Silau langsung
datang ke lokasi untuk meninjau dampak dari musibah tersebut. Begitu juga dari
pihak Koramil dan Polsek Dolok Silau.
Sembiringa, sore hari setelah kejadian pihak Kecamatan Dolok Silau langsung
datang ke lokasi untuk meninjau dampak dari musibah tersebut. Begitu juga dari
pihak Koramil dan Polsek Dolok Silau.
Fredy menjelaskan, pihaknya masih melakukan pendataan atas
rumah-rumah warga yang terdampak hujan es tersebut.
rumah-rumah warga yang terdampak hujan es tersebut.
“Yang mengalami
kerusakan parah ada lima rumah antara lain rumah Samura Br Sembiring, Beres
Tarigan, Kaban Tarigan, Ciangkun Tarigan dan Dedy Peranginangin,” katanya.
kerusakan parah ada lima rumah antara lain rumah Samura Br Sembiring, Beres
Tarigan, Kaban Tarigan, Ciangkun Tarigan dan Dedy Peranginangin,” katanya.
Sembilan rumah mengalami kerusakan ringan, selebihnya masih
didata karena kemarin waktu kejadian masih banyak warga yang berada di ladang.
Pemeriksaan juga harus dilakukan dari dalam rumah dengan cara membuka asbes.
didata karena kemarin waktu kejadian masih banyak warga yang berada di ladang.
Pemeriksaan juga harus dilakukan dari dalam rumah dengan cara membuka asbes.
“Harus dibuka dulu asbes dari dalam rumah baru kelihatan
kerusakan yang ditimbulkan hujan es tersebut pada bagian atap, kalau dari atas
agak susah memeriksa,” tambahnya.
kerusakan yang ditimbulkan hujan es tersebut pada bagian atap, kalau dari atas
agak susah memeriksa,” tambahnya.
Hujan es tersebut juga merusak tanaman yang menjadi tulang
punggung perekonomian masyarakat.
punggung perekonomian masyarakat.
“Hancurlah jeruk kami semua di ladang bang, karena
hujan es itu,” keluh J Tarigan, seorang warga.
hujan es itu,” keluh J Tarigan, seorang warga.
Di lokasi perladangan warga terlihat tanaman kol, jagung,
dan sayur-mayur lainnya hancur dan dipastikan gagal panen. Warga mengharapkan
uluran tangan dan perhatian dari pemerintah atas musibah yang menimpa
mereka.
dan sayur-mayur lainnya hancur dan dipastikan gagal panen. Warga mengharapkan
uluran tangan dan perhatian dari pemerintah atas musibah yang menimpa
mereka.
“Sudah banyak warga yang mengeluh, sementara diantara
mereka banyak juga yang memanfaatkan jasa pinjaman dari bank. Usaha yang
diagunkan ke bank yaitu usaha pertanian yang ada di ladang seperti jeruk, cabe,
sayur-mayur dan sebagainya. Sekarang sudah dipastikan gagal panen, mereka jadi
bingung harus bagaimana, makan saja kemungkinan terancam,”kata Fredy.
mereka banyak juga yang memanfaatkan jasa pinjaman dari bank. Usaha yang
diagunkan ke bank yaitu usaha pertanian yang ada di ladang seperti jeruk, cabe,
sayur-mayur dan sebagainya. Sekarang sudah dipastikan gagal panen, mereka jadi
bingung harus bagaimana, makan saja kemungkinan terancam,”kata Fredy.
Es Sempat Menutupi Jalan
Menurut Johan Sembiring, yang pada saat kejadian berada di
rumahnya, mengatakan kondisinya saat itu sangat menakutkan. Suara hujan es di
atap rumah sangat keras. Apalagi saat itu angin berhembus kencang. Bahkan
ternak unggas warga banyak yang mati karena terkena hujan es.
rumahnya, mengatakan kondisinya saat itu sangat menakutkan. Suara hujan es di
atap rumah sangat keras. Apalagi saat itu angin berhembus kencang. Bahkan
ternak unggas warga banyak yang mati karena terkena hujan es.
“Kami tidak berani keluar rumah bang, tapi di rumah pun
kami jadi ketakutan karena sangsi jangan-jangan rumah kamipun terbawa terbang.
Di dalam rumahpun kami merasa tidak aman, suara berisik di atap keras sekali
akibat hujan es. Sementara di luar seperti tertutup asap atau kabut, mungkin
uap dari es itu. Bayangkan hujan es berhenti Pukul 15.00 WIB, gumpalan es masih
menutupi jalan hingga Pukul 16.30,”pungkas Johan.(syaf/int)
kami jadi ketakutan karena sangsi jangan-jangan rumah kamipun terbawa terbang.
Di dalam rumahpun kami merasa tidak aman, suara berisik di atap keras sekali
akibat hujan es. Sementara di luar seperti tertutup asap atau kabut, mungkin
uap dari es itu. Bayangkan hujan es berhenti Pukul 15.00 WIB, gumpalan es masih
menutupi jalan hingga Pukul 16.30,”pungkas Johan.(syaf/int)