TASLABNEWS, TANJUNGBALAI- Selasa (25/7) dini hari sekira pukul 02.00 wib messenger taslabnes.com berbunyi. Ternyata dari Sri Wahyuni (38) Tenaga Keeja Indonesia (TKI) asal Tanjungbalai yang ingin menjual ginjalnya untuk ongkos pulang ke Tanjungbalai dan membahagiakan orangtuanya dan tiga anaknya.
Massenger Sri Mulyani kepada taslabnews.com |
“Terima kasih bang, berkat bantuan abang melalui berita di media online taslabnews.com, ibu dan tiga anak saya yang di Tanjungbalai ada yang memperhatikan,” ucap Sri via massenger.
Dalam chat di massenger Sri mengatakan sesuai telepon yang ia terima dari orangtuanya, Senin (14/7) telah datang beberapa wartawan dan mahasiswa ke rumah orangtuanya.
BACA BERITA TERKAIT:
https://www.taslabnews.com/2018/07/saya-mau-jual-ginjal-demi-pulang.html?m=0
“Mksh byk ya bg…td udh Dtg kerumahnya org tua sya… wartawan dan perhimpunan mahasiswa tanbe,” ucap Sri via massenger.
Sri Wahyuni Warga Tanjungbalai yang mau menjual ginjalnya juga bercerita ia sebenarnya hidup sebatang kara.
Orangtua yang merawatnya selama ini merupakan orangtua angkat.
“Sbtlnya sya ni ank angkat dlm keluarga bg…sya tak punya siapa2…sya hanya punya ank2 sja…tpi walau pun bgtu..sya tetap syg Kn keluarga angkat sya tu…dri bayi org tua sya membesarkan sya,” ucap Sri.
“Kerja kedai roti canai bg..ank sya ada 3…ni lagi hamil dan tak ad dana langsung…sya udah 5 tahun Disni…suami pun kerja kontrek bangunan kadang ad kadang tak ad…mkn pun susah ondak cari. Sebelum dan sesudah nya sya mengucapkan terima kasih dgn abg…Krn Sudi mendengarkan keluh kesah sya,” ucap Sri.
Kepada taslabnews.com Sri Wahyuni mengatakan ia sangat rindu dengan ketiga anaknya yang tinggal di Tanjungbalai tepatnya di Jalan Kenanga, Lingkungan VIII, Desa Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar, Tanjungbalai.
“Saya terpaksa mau menjual ginjal saya karena tak ada uang untuk pulang kampung ke Tanjungbalai. Sementara sekarang musim razia,” ucap Sri.
Sri menambahkan niatnya jual ginjal selain untuk pulang kampung ke Tanjungbalai juga untuk membahagiakan suami dan tiga anaknya juga orangtuanya.
Niatnya sisa uang dari menjual ginjal akan dipergunakan untuk membuka usaha di Tanjungbalai.
Sri sangat mengharapkan adanya bantuan dari Pemko Tanjungbalai dan para donatur agar bisa pulang. Namun sampai saat ini, belun ada bantuan yang ia terima. Sehingga ia mengambil keputusan untuk menjual ginjalnya. (syaf)