TASLABNEWS, Asahan – Bertempat di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, Kamis, (27/09), Pemerintah Kabupaten Asahan mengadakan pertemuan dalam rangka Re Sosialisasi dan Evaluasi Kampaye Imunisasi Rubella (MR) Tahun 2018.
![]() |
Kegiatan Re Sosialisasi dan Evaluasi Kampaye Imunisasi Rubella (MR) Pemkab AsahanTahun 2018. |
Dalam kesempatan itu, Bupati Asahan diwakili Staf Ahli Bupati Asahan Sofyan Yoga menjelaskan bahwa imunisasi campak rubella merupakan program nasional sektor kesehatan. Ini berkaca dari hasil pencermatan terhadap data, kasus ini cenderung meningkat.
“Karena dari hasil penelitian, dampak penyakit ini luar biasa, bisa timbulkan kecacatan bagi bayi hingga dewasa, sehingga Ia berharap kepada seluruh pemangku kepentingan agar sosialisasi bisa berjalan,” ujar Sofyan Yoga.
Seperti diketahui, bila terjangkit virus rubella dapat mengakibatkan anak-anak menderita tuli, mata tidak bisa melihat, otak mengecil dan jantung bocor. Ciri-ciri ialah demam, ruam, radang paru-paru, batuk, mata merah pada suhu badan tertentu.
“Karena itu, Vaksin rubella (MR) diberikan kepada anak-anak berusia dari 9 bulan sampai 15 tahun,” terang Kepala Bidang P2 Penyakit Dinas Kesehatan Asahan Saprin Sanja SKM, yang juga Ketua Panitia kegiatan ini.
![]() |
Kegiatan Re Sosialisasi dan Evaluasi Kampaye Imunisasi Rubella (MR) Pemkab AsahanTahun 2018. |
Hadir dalam acara ini Sekretaris Dinas Kabupaten Asahan, Perwakilan Unicef di Sumatera Masri Aulia dan WHO Indonesia Dini Wardiani MKes.
Sebagai nara sumber, MUI Kabupaten Asahan Ustadz Lukman Adham, Praktisi Ilmu Kedokteran Anak RSUD Abdul Manan Simatupang dr Novialy Zuhartha Sp. A dan Kakankemenag Kabupaten Asahan H. Hayatsyah, M. Pd.
Selain memberikan penjelasan kepada peserta agar tidak takut untuk memberikan vaksin Measles Ruble kepada anak, para tokoh agama yang hadir juga menjelaskan bahwa penggunaan vaksin untuk imunisasi ini tidak melanggar dalam agama.(mom/syaf)