TASLABNEWS, LABUHANBATU-Hari pertama Idul Fitri 1440 H/2019 M, sebanyak 33 rumah di Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, dilanda musibah kebakaran, Rabu (5/6). Dikabarkan, akibat insiden itu 4 orang tewas terpanggang.
Warga menyaksikan kebakaran yang menghanguskan 33 rumah di Labuhanbatu. |
Tak Dikasih Rp10 Ribu untuk Beli Rokok, Warga Siantar Ini Bakar Rumah Mamaknya
Festival Bedug Meriahkan Idul Fitri 1440 H di Kota Tanjungbalai
105 Kendaraan Hias Meriahkan Malam Takbiran di Asahan, Ini Videonya
“Setahu saya, diantara rumah yang terbakar adalah pangkalan penjual gas LPG bang mungkin itu yang menyebabkan api cepat membesar,” kata Tomy.
Selang 2 jam berlalu, Unit Pemadam Kebakaran Labuhanbilik pun tiba di Tempat Kejadian, namun, saat hendak digunakan, mobil damkar tidak berfungsi lantaran mengalami kerusakan.
Kendati demikian, petugas Damkar terus berusaha melakukan perbaikan, beruntung mobil Damkar dapat digunakan sekitar pukul, 06.30 WIB, dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul, 07.30 WIB.
Setelah api berhasil dipadamkan, warga menemukan tengkorak manusia diseputaran lokasi kebakaran.
![]() |
Warga menyaksikan puing-puing rumah yang terbakar. |
Kapolsek Panai Hilir, AKP Budiarto mengatakan ia turut merasa prihatin atas kejadian tersebut.
“Ya, saya turut prihatin atas kejadian ini, semoga korban tabah menghadapinya, dan soal adanya tengkorak disisa abu, Kapolsek menolak berkomentar.
“Kami dari awal kejadian terus di lapangan bersama warga berusaha memadamkan api. Korban jiwa belum bisa dipastikan. Tetapi dugaan ada 4 orang yang jadi korban,” ucap kapolsek..
Hal ini setelah keempat diduga korban jiwa belum ditemukan pascakebakaran. Mereka merupakan satu keluarga, yakni warga bernama Pangku beserta istri dan kedua anaknya.
“Nanti setelah ada identifikasi dari Polres Labuhanbatu baru kami bisa memastikan korban jiwa dan penyebab kebakaran,” ucapnya.
Seorang warga bernama Nani menuturkan, ada dua unit armada pemadam kebakaran (damkar) yang didatang dari Rantauprapat untuk memadamkan api.
“Karena jarak tempuh yang cukup jauh, api sudah bisa dipadamkan warga saat armada tiba. Tapi kami bisa maklumi,” kata Nani.
Dia mengaku trauma dengan peristiwa yang baru menimpanya. Sebab ini sudah yang kali kedua.
“Kami takut dan masih trauma, baru satu tahun lebih yang lalu rumah kami habis kini terjadi kebakaran lagi, Takut sekali kami pak,” ucapnya. (di/syaf)