KITA sering mendengar kisah pilu para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang memperjuangkan nasib hidupnya di Negeri Jiran Malaysia.

Perjalanan taslabnews ke Selangor Malaysia banyak bertemu dengan para TKI. Baik yang masuk dari jalur resmi mau pun ilegal.
Kebanyakan para TKI mengaku nekad mengadu nasib ke Malaysia karena di kampung halaman mereka sulit mencari pekerjaan.
Beragam pekerjaan pun mereka lakukan demi menggasilkan pundi-pundi uang untuk bisa dikirim ke pada keluarga yang menunggu mereka.
Seperti pengakuan Bambang, Agus dan Iwan. Menurut ketiga TKI asal Meranti Asahan ini, mereka menjadi TKI dari jalur ilegal.
Setiap hari mereka harus was-was dengan razia yang digelar polisi diraja Malaysia. Namun mereka tetap bertahan agar bisa mencari nafkah.
Beda halnya dengan Bambang, Agus dan Iwan. Ada dua TKI asal Meranti, Asahan yang sukses di Malaysia.
Bahkan kedua TKI ini bisa memiliki kebun sawit yang luas, serta berbagai usaha lainnya.
Kedua TKI itu yakni Kasmuri dan Sisu. Kasmuri misalnya, selain memiliki perkebunan sawit, ia juga sukses menjadi pemborong/kontraktor.
Menurut Kasmuri, keberhasilan yang ia raih tidak datang dengan begitu saja.
Banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi. Awal dia datang ke malaysia pada tahun 2006, sama seperti tki yang lain.
Ia bekerja sebagai tukang potong rumput, angkat sampah, membersihkan parit kuli bangunan.
Cerita sukses Kasmuri berawal saat ia berkenalan dengan para pemborong asal Malaysia.
Karena kegigihan dan kerja yang bagus serta kepercayaan yang di tanamkan kepada pemboring itu, maka semangkin banyak para bos bahkan datok yang percaya dan memberikan pengerjaan proyek kepadanya.
“Alhamdulillah bang, sekarang sudah banyak kerja bahkan tak tertampung lagi tutur,” Kasmuri.
Dari hasil pekerjaan yang ditekuni Kasmuri saat ini ia telah memiliki berbagai usaha di kampung halamannya juga di Malaysia seperti pemandian, karoke, hotel dan cafe juga kebun sawit.
Saat ini Kasmuri telah memiliki 30 orang karyawan yang keseluruhannya merupakan warga Meranti, Asahan.
Menurut Kasmuri, untuk bisa sukses kita harus jujur, rajin dan tekun dalam melakoni pekerjaan.
TKI asak Meranti Asahan lainnta yang sukses yakni Sisu.
Saat ini Sisu telah memiliki toko menjual alat-alat bangunan, 4 mobil, kebun yang luas dan tabungan di bank.
Sisu mengaku awalnta ia jadi TKI ke Malaysia karena terlilit hutang di kampung.
“Kalau ingat dulu sedih sekali,” tutur Sisu.
Namun menurutnya, berkat keseriusannya ia kini bisa meraih impiannya. (***)