TASLABNEWS, ASAHAN- Meski selama puluhan tahun hidup susah namun Nek Nurlela Lubis (75) tak pernah mendapat bantuan dari Pemkab Asahan.
Wanita ujur yang tinggal di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang ini hidup sebatang kara di gubuk reotnya.
Edy Tansil warga Sei Sembilang kepada taslabnews, Rabu (26/2/2020) mengaku prihatin dengan kondisi Nek Nurlela.

“Kasihan bang. Nenek ini janda dan hidup sebatang kara. Namun tidak mendapatkan perhatian dari Pemkab Asahan, khususnya dari Dinas Sosial,” ucapnya.
Edy menambahkan, sepengetahuannya di desa tersebut ada warga yang kehidupannya perekonomiannya lebih baik dari Nek Nurlela namun mendapat bantuan dari Pemkab Asahan.
“Sebenarnya proses untuk mendapatkan bantuan dari Pemkab Asahan itu bagaimana. Kok ada yang ekonominya lumayan dapat bantuan. Sedangkan nenek itu tidak dapat. Padahal perekonomian Nek Nurlela sangat memprihatinkan,” ucapnya.
Terpisah Kadis Kominfo Asahan Rahmat Hidayat Siregar mengaku terkejut dengan adanya kasus seperti ini.
Namun Dayat (panggilan akrab Rahmat Hidayat Siregar) mengaku, sebenarnya kasus seperti ini tidak bisa sepenuhnya disalahkan Bupati Asahan dan Dinas Sosial.
“Yang paling bertanggung jawab itu kepala lingkungan, lalu kades. Harusnya Kepling dan kades melaporkan ke Camat atau dinas sosial. Dengan begitu pasti Nek Nurlela akan mendapatkan bantuan dari Pemkab Asahan melalui dinas sosial,” ucapnya.
“Namun jika Kepling dan kades tidak melapor ke Camat dan dinas sosial, bagaimana nenek itu bisa terdata sebagai penerima bantuan,” tambahnya. (Syaf)


























