TASLABNEWS, ASAHAN– Meski ada maklumat dari Kapolri yang melarang mengumpulkan massa, namun hal itu tidak dihiraukan anggota DPRD Asahan. Terbukti Ketua DPRD Asahan Baharuddin Harahap mengakui ada 15 anggota DPRD yang tetap melakukan reses.
“Memang benar ada sebagian Anggota DPRD yang Reses dan ada juga yang tidak Reses, dan kalau Yang Reses tersebut melaksanakannya harus memperhatikan dan melaksanakan Maklumat Kapolri dan ada beberapa Point lagi yg harus diikuti oleh Anggota DPR yang Reses tersebut,” ucap Baharuddin.
“Untuk point-pointnya tolong tanyakan Sekwan yang termaktub di surat tugas, makasih,” ucapnya.
Senada dikatakan anggota DPRD Asahan Parlindungan Panjaitan dari partai Golkar.
“Tinggal tergantung setingan kumpulnya itu bang. Kurasa ada bang. Kalo menurut aku yang penting jarak dijaga, disediakan juga alat pencuci tangan terus pake masker bang. Soalnya kan di reses itu kita bisa sekalian menyalurkan bantuan untuk masyarakat yang membutuhkan bang,” ucapnya.
Sebelumnya masalah reses anggota DPRD ini jadi bahan pembicaraan warga. Pasalnya warga menilai pihak kepolisian terkesan pilih kasih.
Padahal ada maklumat kapolri yang melarang adanya kegiatan mengumpulkan massa. Bahkan orang yang meninggal, pesta dibubarkan. Namun kegiatan reses anggota DPRD Asahan malah nendapat pengawalan dari kepolisian.
Kepada taslabnews Kiki dan Anshori warga Asahan mengaku sangat menyayangkan kegiatan reses tersebut, dan tidak tegasnya pihak kepolisian. Padahal alangkah baiknya jika dana reses itu digunakan untuk keperluan menangani covid 19.
“Nggak adil polisi, warga yang berkumpul dibubarkan. Bahkan acara pesta nikah dan kegiatan meninggal dibubarkan, tapi anggota dewan yang reses tidak,” ucap keduanya.(Syaf)