TAPTENG, TASLABNEWS – Satu unit mobil truk tanki berkapasitas 24 ton, mengangkut dan membongkar Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar, ke salah satu Perusahaan Perikanan yang berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (20/08/2022), sekira Pukul 14.30 WIB.
Mobil Tanki pengangkut BBM yang bernomor polisi BL 852X XX itu, diduga memalsukan dokumen Delivery Order (DO) Pertamina atau ‘DO Bodong’. Tampak pula pada Tangki mobil bercat Putih-Biru tersebut, ada tulisan ‘PERTAMINA’ yang ukurannya cukup besar berwarna hitam.
Pantauan wartawan, Mobil Tanki tersebut memasuki dan membongkar muatan BBM jenis Solar di Tangkahan Perikanan bernama PT ASSA. Berlokasi di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Proses pembongkaran BBM Solar berlangsung sekitar 3 jam lebih. Dilakukan dengan menggunakan mesin pompa, dari Truk Tangki ke Kapal Motor penangkap ikan yang bersandar di Dermaga Tangkahan Perikanan PT ASSA.
Warga Kota Sibolga, yang mengaku bermarga Simatupang menyebutkan, mobil truk tanki pengangkut Bahan Bakar Minyak berjenis solar itu, kerap dilihatnya masuk dan membongkar muatan di Tangkahan Perikanan PT ASSA Pondok Batu.
“Mobil truk tanki solar ini menurut info yang saya ketahui, datang dari Medan. Tapi disini ada Pengurusnya dan kerap membongkar muatan di Tangkahan PT ASSA,” ujarnya, sembari menuturkan, waktu datangnya mobil Tanki itu dari Medan bervariasi dan tidak ada jadwal hari dan waktu yang tetap.
Hal senada pria berkulit gelap bermarga Hutagalung menimpali, agar Aparat terkait melakukan pengecekan terhadap DO Mobil Tanki angkutan BBM yang bersangkutan. Warga Kabupaten Tapanuli Tengah itu menyebutkan, sudah seharusnya setiap angkutan harus dilengkapi dengan DO yang jelas dan benar.
“Di cek aja DO nya Pak. Jika bermasalah, bisa segera dilakukan tindakan tegas,” harapnya.
Sementara itu, Sutrisno yang diketahui merupakan salah satu bagian Pemasaran (Marketing) BBM Jenis Solar di Pondok Batu, saat dikonfirmasi Wartawan melalui telepon selulernya ke Nomor 0821600XXXXX tidak berhasil. Hingga berita ini ditayangkan, tidak berhasil dihubungi. (ReS/Syaf)