TASLABNEWS, ASAHAN-Seorang santri di pesantren di Desa Serdang, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara hanyut ketika berenang dengan temannya di Sungai Serani atau Damor, Jumat (4/11/2022) sekitar pukul 12.00 wib.
Dari keterangan teman korban Zulpikar, awalnya korban yang bernama Muhammad Basit (16) yang merupakan warga Riau datang dari pesantren bersama 3 orang temannya dengan berjalan kaki ke sungai sekitar pukul 11.15 wib.
Sesampainya di TKP, korban sudah di larang temannya agar jangan berenang.
“Sudah kami larang agar jangan berenang bang, karena di (korban ) tidak tau berenang,” terang Zulpikar.
Sementara teman korban Muhamad Nijam menambahkan, kejadian hanyutnya korban sangat cepat sekali.
Basit lompat ke sungai langsung hanyut. Sempat juga tangannya di pegang tapi terlepas, setelah itu korban tengelam dan tak nampak lagi.
Adapun dari keterangan pemilik pesantren Ad’hyah Suwanto yang berada di tempat kejadian mengaku, setelah mendengar salah seorang santrinya hayut ia langsung datang ke lokasi kejadian.
“Korban sudah di larang jangan ikut berenang, selain tak pandai berenang korban juga lagi sakit kakinya,” kata Suwanto.
Suwanto juga merasa terkejut atas kejadian ini dan mengaku sangat terpukul. Menurut Suwanto selama ini korban dikenal sebagai anak yang baik, penurut dan rajin.
“Saya sangat terkejut dan tak percaya. Korban sudah saya anggap anak sendiri. Dari kecil saya merawatnya,” terang Suwanto.
Setelah di adakan pencarian oleh Basarnas Kabupaten Asahan bersama Polsek Kisaran Kota sampai jam 19.00 wib, belum juga ada tanda-tanda korban di temukan. Pencarian akan filanjut, Sabtu (5/11/2022).
“Untuk hari ini cukup dulu karena sudah malam dan tidak mungkin di lanjutkan. Besok mudah-mudahan bisa ditemukan,” terang Kapolsek Kisaran Kota Iptu Joy Ananda Putra.
Tampak hadir dalam pencarian Kasi Kesra Kecamatan Meranti Irwan Rahmdi, Kaposiyan Meranti Aiptu Islamuddin, Kepala Desa Serdang Guntur Gunawan. (Edi/Syaf)