TASLABNEWS | ASAHAN-Unit Jahtanras Satreskrim Polres Asahan berhasil mengungkap kasus pembunuhan seorang supir Bus bernama Thander kurang dari 24 jam.
Korban diketahui merupakan warga Kota Medan yang keseharian diketahui sebagai supir bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi).
Awalnya kita rban disebut meninggal karena sakit. Namun tak lama usai jasad korban divisum, diketahui korban tewas karena penganiayaan.
“Awalnya kita dapat laporan korban ini meninggal dunia karena sakit. Tapi saat kita ke lokasi, kita curiga. Dari mulut korban terlihat keluar darah. Langsung kita bawa ke rumah sakit untuk divisum,” ucap Kanit Jahtanras Satreskrim Polres Asahan, Ipda Supangat.
Kecurigaan atas kematian korban karena dianiaya ternyata benar. Dokter yang melakukan visum mendapati luka di bagian mulut dan patah di lengan korban.
“Ternyata benar, korban ini dianiaya oleh kawannya sendiri, bernama Rahmad Syahputra, (21), pekerja di warung tempat korban awalnya dilaporkan tak sadarkan diri,” lanjut Supangat.
“Pelaku dan korban ini berteman. Pelaku sakit hati terhadap ucapan korban. Dikasih minuman bercampur racun tikus. Gitu reaksi racunnya bekerja, korban diajak ngobrol sambil tiduran ke dalam warung. Gitu korban tertidur, langsung dipukuli pelaku pakai broti dan besi. Masih kita dalami lagi,” akhir Supangat dari seberang telepon. sekira pukul 16.20 WIB.
Untuk diketahui, sebelumya korban didapati tak sadarkan diri di salah satu warung yang ada di sekitaran Komplek Gagah Kisaran, Selasa (17/12/2024) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.
Kepada pemilik warung, pelaku, tak lain teman korban melaporkan kejadian ini. Namun saat akan dibawa ke Rumah Sakit yang berada di sekitar lokasi, korban diketahui tidak bernyawa, dan kejadian ini langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. (Edi/Syaf)