TANJUNGBALAI – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai mengikuti verifikasi virtual tahap lanjutan Penilaian Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tingkat Nasional Tahun 2025. Verifikasi virtual tahap lanjutan ini digelar melalui zoom meeting dari Command Center Dinas Kominfo, Kantor Wali Kota Tanjungbalai, Selasa (5/8).
Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim B didampingi Wakil Wali Kota, Muhammad Fadly Abdina bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mengikuti langsung kegiatan verifikasi virtual tahap lanjutan yang dilaksanakan melalui zoom meeting ini.
Acara verifikasi ini juga melibatkan verifikator pusat yang terdiri atas Kemenkes RI, Bapenas, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri, Pembina Propinsi Sumatera Utara dari Dinas Kesehatan, Tim Verifikasi KKS Pusat, Tim Pengarah KKS Kota Tanjungbalai beserta jajaran, Ketua Forum Kota Sehat Kota Tanjungbalai Suhendri beserta Wakil Ketua Jenti dan pengurus Kota Sehat Kecamatan se Kota Tanjungbalai.
Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim B yang juga sebagai Pembina KKS Kota Tanjungbalai mengatakan bahwa Kota Tanjungbalai telah berkomitmen penuh untuk berpartisipasi dalam penilaian Swasti Saba Padapa 2025 sebagai bentuk kesungguhan dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat.
Untuk Propinsi Sumatera Utara sendiri, lanjutnya, selain Kota Tanjungbalai juga ada 3 (tiga) Kabupaten/Kota lainnya yakni Kota Medan, Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Pakpak Barat.
“Saat ini ada sebanyak 546 Kabupaten/Kota se Indonesia, namun hanya ada sebanyak 195 Kabupaten/Kota yang memenuhi syarat untuk penilaian KKS tahun 2025. Partisipasi dalam program ini merupakan tekad bersama lintas sektor pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh”, ujar Wali Kota, Mahyaruddin Salim B.
Masih Wali Kota Tanjungbalai, katanya, program Kabupaten/Kota Sehat sendiri tidak hanya fokus pada layanan kesehatan, tetapi juga mencakup berbagai aspek penting lainnya seperti pemukiman layak, pendidikan, perlindungan sosial, transportasi, pariwisata, penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Keuntungan Kota Sehat, tambahnya, dapat dilihat dari dua faktor yakni faktor internal dan eksternal, untuk faktor internal meliputi lingkungan yang lebih bersih, nyaman dan aman, peningkatan kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Sedangkan untuk faktor eksternal meliputi 136 indikator pada sembilan tatanan KKS, yang bila terpenuhi maksimal sama dengan standard pelayanaan minimum (SPM) dan tercapainya SPM, akan menambah dana fiskal bagi daerah.
“Ini pertama kalinya Kota Tanjungbalai mengikuti Penilaian Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tingkat Nasional. Untuk itu, mohon doa dan dukungan dari seluruh warga Kota Tanjungbalai agar kita bisa meraih hasil terbaik demi kemajuan dan kesejahteraan bersama”, tutup Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim B. (ign)