TASLABNEWS, ASAHAN-Seorang wartawan di Asahan media online taslabnews.com bernama Edi Surya mendapat teror dan intimidasi dari oknum yang diduga merupakan penggarap lahan eks HGU PT BSP.
Teror tersebut diduga akibat pemberitaan yang dilakukan wartean saat pihak security perkebunan PT BSP melakukan penertiban gubuk liar, Jum’at (17/10/2025) yang berada di Kuala Biasa Estate Divisi 2, Desa Terusan Tengah, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan, Sumatera.

Usai berita terbit, Edi di telepon dan si penelepon meminta penjelasan terkait pemberitaan.
“Setelah berita naik saya di SMS dengan seseorang namun tidak mau menyebut kan namanya, mereka tidak terima diberitakan. Menurut mereka, saya tidak konfirmasi dengan mereka, padahal saya sewaktu penertipan berada di lokasi dan sudah konfirmasi kedua belah pihak, baik warga pengarab dan pihak PT BSP, ” terang Edi.
Menurut warga pengarab, mereka mempunyai surat yang asli untuk mengarab lahan tersebut, bahkan dia juga mengancam akan melaporkan wartawan dan media yang memberitakan ke dewan pres.
“Tanpa konfirmasi .kmi akan melaporkn anda ke dewan pers,” tulisnya.
“Klu kau tdk terdaftar di dewan pers.kau hrs tau konsekwensinya,” Tulisnya lagi
“Bahkan si pengirim chat via whatsapp itu mengetahui tempat tinggal saya, bahkan mengaku kawan dekat almarhum Nurkarim Nehe,” ucapnya.
“Hei meranti..udh lama aku kenal kau.dulu aku kawan dkt dgn ALM KARIM NEHE,” tulis si pengirim chat lagi. (Edi/syaf)