BATUBARA,TASLABNEWS.COM-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku melaksanakan kegiatan Family Support Group sebagai penutupan program rehabilitasi bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP), Kamis (9/10).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kalapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, serta dihadiri oleh pejabat struktural dan keluarga warga binaan yang mengikuti program rehabilitasi.


Suasana kegiatan berlangsung penuh haru dan kehangatan ketika keluarga dipertemukan kembali dengan para peserta rehabilitasi.
Kegiatan diawali dengan yel-yel semangat dari peserta rehabilitasi, yang menggambarkan antusiasme dan rasa bangga mereka telah menyelesaikan seluruh rangkaian program. Program rehabilitasi ini sendiri telah dimulai sejak 2 September hingga 9 Oktober, dengan jadwal kegiatan setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis. Selama pelaksanaan, Lapas Labuhan Ruku bekerja sama dengan Fokus Rehabilitasi Nusantara, menghadirkan instruktur berpengalaman yaitu Fernando Tobing dan Sendy untuk memberikan pembinaan dan pendampingan intensif kepada para warga binaan.
Dalam amanatnya, Kalapas Soetopo Berutu menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada seluruh peserta yang telah mengikuti program dengan penuh kesungguhan. “Kegiatan rehabilitasi ini bukan hanya untuk menghentikan ketergantungan terhadap narkoba, tetapi juga sebagai langkah awal menuju perubahan diri yang lebih baik. Kami berharap, setelah bebas nanti, para peserta dapat menjadi pribadi yang produktif dan memberikan manfaat bagi keluarga serta masyarakat,” ujarnya.
Kalapas juga menambahkan bahwa kegiatan Family Support Group menjadi momen penting dalam memperkuat dukungan moral dari keluarga kepada warga binaan. “Peran keluarga sangat besar dalam menjaga keberlanjutan proses pemulihan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan hubungan emosional antara warga binaan dan keluarga dapat terjalin kembali dengan baik,” tambah Soetopo Berutu.
Salah satu warga binaan peserta rehabilitasi mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. “Saya bersyukur masuk penjara, karena di sinilah saya berhenti menggunakan narkoba setelah ketergantungan sejak tahun 1985. Saya juga mulai melaksanakan salat lima waktu, sesuatu yang dulu jarang saya lakukan. Terima kasih kepada Bapak Kalapas dan seluruh petugas yang telah melaksanakan kegiatan rehabilitasi ini,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, perwakilan keluarga warga binaan turut menyampaikan apresiasi kepada pihak Lapas. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Lapas Labuhan Ruku yang telah membimbing anak kami. Kami berharap setelah bebas nanti, anak kami dapat berubah, menjadi pribadi yang lebih baik, dan berguna bagi bangsa dan negara,” ucap salah satu orang tua warga binaan.
Dengan terlaksananya kegiatan Family Support Group ini, Lapas Labuhan Ruku menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemulihan dan reintegrasi sosial warga binaan. Melalui pendekatan yang humanis dan partisipatif, Lapas berupaya menghadirkan lingkungan pembinaan yang tidak hanya fokus pada pemasyarakatan, tetapi juga pada perubahan perilaku dan kesejahteraan psikologis warga binaan serta keluarganya. (Kas/syaf)